Pilpres 2019

Disebut Gunakan Earpiece saat Debat Capres karena Pegang Kuping dan Pulpen, Jokowi: Ada-ada Saja

Isu calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo mengenakan alat bantu komunikasi earpiece saat debat capres kedua ramai diperbincangkan.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
Dok. Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) ketika memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Sabtu 16 Februari 2019, terkait dukungan terhadap anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Isu calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo mengenakan alat bantu komunikasi earpiece saat debat capres kedua ramai diperbincangkan.

Di media sosial Twitter, Jokowi disebut-sebut menggunakan earpiece saat debat capre kedua.

Hal itu berawal ketika adanya aksi pegang pulpen dan menekan ujung pulpen.

Bahkan, tagar #savepulpen pun menjadi trending nomor dua hingga berita ini diturunkan.

Setidaknya tagar #savepulpen dicuitkan lebih dari 14 ribu kali.

Selain puplen yang menjadi sorotan, gerakan tangan Jokowi memegang telinganya juga turut diperbincangkan.

Hingga pada akhirnya, isu Jokowi menggunakan alat bantu komunikasi earpiece pun muncul.

Sebut Prabowo Khawatir, Sandiaga Uno Jawab Pernyataan Jokowi: Bedakan Sikap Koreksi dengan Pesimis

Fery Farhati Panen Buah Naga di Kebun Bibit Kamal Muara

Iwan Budianto Jelaskan Alasan Final Piala Presiden 2019 akan Dihelat Kandang dan Tandang

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin, Arsul Sani membantah Jokowi menggunakan alat bantu komunikasi saat debat berlangsung.

Seperti dilansir Kompas.com dalam artikel: TKN Bantah Jokowi Gunakan Alat Bantu Komunikasi Saat Debat Kedua.

Tuduhan tersebut dilakukan tim pendukung capres 02 karena calon presiden mereka tidak memuaskan dalam debat.

"Begitulah perilaku buzzer pendukung Paslon 02, karena capresnya ngga unggul soal penguasaan bahan (debat), dan hanya unggul soal penguasaan lahan, maka ya begitu efek sampingnya. Sebar hoaks, nyinyir, marah-marah. Termasuk nuduh soal earphone dan pulpen," kata Arsul dilansir Kompas.com pada Senin (18/2/2019).

5 Hal Menarik dari Lionel Messi, Gestur Selebrasi Gol Ditujukan untuk Perempuan Ini

Soal Ledakan di Kawasan Nobar Debat Capres Putaran Kedua, Wiranto: Mungkin Biasa, Ada yang Usil

Fery Farhati Panen Buah Naga di Kebun Bibit Kamal Muara

Jokowi kala debat capres 2019
Jokowi kala debat capres 2019 (YouTube/Tv One)

Arsul Sani juga menganggap pendukung paslon nomor urut 02 terlalu menjunjung Prabowo Subianto.

Maka dari itu, kata Arsul, ketika Jokowi lebih unggul dari Prabowo soal data, para pendukung merasa kaget dan membantah dengan hoaks.

"Mereka meng-underestimate Pak Jokowi tidak punya kemampuan debat. Sehingga begitu Pak Jokowi tampil dengan data-data baik kuantitatif maupun kualitatif, maka kaget, dan bikin hoaks baru," ujar Arsul.

Sederet Fakta Davin Kirana, Putra Sulung Pemilik Maskapai Lion Air, Jadi Caleg Diusia Muda

Cerita Fatimah, Bekas Anggota PPSU yang Kini Jadi Anggota PJLP Jakarta Utara

Live Streaming Laga Perdana Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di Piala AFF U-22

"Siapa pun yang melihat debat tadi malam, akan bisa menyimpulkan bahwa Pak Prabowo hanya bicara sampai visi dan misi, tapi tidak mampu jelaskan agenda aksi atau program konkrit yang akan dijalankannya kalau terpilih," ungkap Arsul.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved