Ahok Bisa Membawa Dampak Negatif Bagi PDIP, Tapi Bisa Juga Menimbulkan Sentimen Positif

Elektabilitas PDI Perjuangan di survei Denny JA 27, 7 persen, sementara di survei Indikator 21,6 persen; ada selisih relatif tajam 6,1 persen.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY  
Mantan Gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahja Purnama (BTP) sambangi Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) provinsi Bali di jalan Banteng Baru, Denpasar, Jumat (8/2/2018). BTP bersilaturahmi dengan pengurus dan anggota PDI-P disela menikmati liburan di bali.  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNJAKARTA.COM - Direktur Eksekutif IPI, Karyono Wibowo, mencermati menurunnya elektabilitas PDI Perjuangan karena bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari sisi lembaga survei.

Ia menilai ada kejanggalan dimana dua buah lembaga survei, yakni LSI Denny JA dengan Indikator, memiliki hasil berbeda meski metodologinya sama, selisih sampelnya sama atau tak jauh beda, margin errornya sama atau tak jauh beda dan waktu pelaksanaan survei juga hampir bersamaan.

Keduanya diketahui sama-sama melakukan survei di bulan Desember 2018.

LSI Denny JA menggunakan sampel 1200 responden sedangkan Indikator menggunakan sampel 1220, hanya selisih 20 responden.

Margin error LSI Denny JA 2,8 persen, margin error Indikator 2,9 persen, berarti selisih margin errornya hanya 0,1 persen. Metodologinya pun menggunakan multi stage random sampling.

Tetapi elektabilitas PDI Perjuangan di dua lembaga survei selisihnya cukup mencolok meskipun elektabilitas PDI Perjuangan sama-sama di atas.

Elektabilitas PDI Perjuangan di survei Denny JA 27, 7 persen, sementara di survei Indikator 21,6 persen; ada selisih relatif tajam 6,1 persen.

Baca: Putri Denada Girang Dapat Hadiah Boneka dari Iriana, Shakira Sampai Buat Video Unboxing Bak Youtuber

Oleh karena itu, Karyono menilai asumsi sebagian pihak yang menghubungkan menurunnya elektabilitas PDIP karena masuknya Ahok di partai itu, terlalu terburu-buru.

"Saya pribadi tidak berani terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa menurunnya elektabilitas PDIP disebabkan oleh masuknya Ahok di partai tersebut," ujar Karyono, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/2/2019).

LSI Denny JA mencatat elektabilitas PDIP menurun dari Desember 2018 sebesar 27,7 persen menjadi 23,7 persen pada Januari 2019.

Menurutnya, membuat kesimpulan menurunnya elektabilitas PDIP karena Ahok terlalu berspekulasi jika hanya dengan melihat satu data survei.

Apalagi survei LSI Denny JA, kata dia, dilakukan sebelum Ahok resmi mengumumkan masuk PDIP.

Sekedar informasi, Ahok resmi mengumumkan masuk partai tersebut pada 8 Februari, sementara LSI melakukan survei pada tanggal 18-25 Januari 2019.

Karyono pun menilai untuk mengetahui pengaruh masuknya mantan Gubernur DKI Jakarta itu terhadap elektabilitas PDIP diperlukan survei dari beberapa lembaga. Terutama dilakukan pasca bergabungnya Ahok.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved