Anggota Meningkat, Jumlah Sampah yang Dikumpulkan di Bank Sampah Anak Si Kumbang Malah Menurun

Sejak diresmikan pada Oktober 2018, anggota bank sampah anak terpadu SI Kumbang di RPTRA Maya Asri 13, Palmerah, Jakarta Barat terus meningkat.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Anak-anak ‎membawa sampah plastik untuk ditukarkan di bank sampah Si Kumbang di RPTRA Maya Asri 13, Palmerah, Jakarta Barat‎. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Sejak diresmikan pada Oktober 2018, anggota bank sampah anak terpadu SI Kumbang (Bersih Kumpulkan dan Timbang) di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)‎ Maya Asri 13, Palmerah, Jakarta Barat terus meningkat.

Sekretaris RPTRA Maya Asri 13 Sri Mulyani mengatakan total anggota bank sampah anak terpadu Si Kumbang saat ini telah berjumlah 105 orang.

"Sebelumnya saat pembukaan SI Kumbang ini pada 25 Oktober 2018 hanya sekitar 50 anak saja yang terdaftar," kata Sri di RPTRA Maya Asri 13, Kamis (28/2/2019).

S‎ri menuturkan salah satu upayanya meningkatkan jumlah anggota bank sampah yakni dengan bekerjasama dengan sejumlah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di wilayah Palmerah.

‎"Jadi kami ‎melakukan kegiatan jemput bola ke PAUD dan meminta mereka untuk mengumpulkan sampah seperti sampah plastik misalnya," kata Sri.

Sri menuturkan, setelah sampah plastik itu dikumpulkan, kemudian akan dibawa ke bank sampah Si Kumbang untuk ditimbang dan dibeli.

‎Adapun para anak yang menjadi anggota bank sampah itu akan memiliki buku tabungan khusus untuk mencatat saldo dari hasil sampah yang mereka jual di tempat ini.

"Saldo tersebut dapat disimpan dalam buku tabungan atau ditukar untuk membeli sejumlah alat tulis dan aksesoris daur ulang dari sampah," kata Sri.

Jumlah Sampah yang Dikumpulkan Menurun

Meski jumlah anak yang terlibat dalam bank sampah Si Kumbang meningkat, jumlah sampah yang dikumpulkan di tempat ini justru menurun.

Bahkan, setelah sempat mencapai pendapatan Rp1,5 juta ‎sejak diresmikan pada 25 Oktober 2018 sampai November 2018, jumlah pemasukan dari bank sampah pada Februari ini hanya tercatat Rp 761 ribu.

‎Sri menyebut salah satu faktor menurunnya pengumpulan sampah lantaran para orangtua lebih tertarik bila hasil sampah yang mereka kumpulkan dibeli dengan uang.

‎Sebab, dalam program bank sampah Si Kumbang ini, hasil penukaran sampah ditukar dengan barang keperluan sekolah.

Dongeng Audio Visual Jadi Program Unggulan RPTRA Sindang Raya

Program Bank Sampah Masjid Al Mujahidin Koja: Tak Hanya Orang Kaya Bisa Sedekah Bangun Masjid

Sri mengatakan pihaknya pun telah menyampaikan keinginan para orangtua kepada Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat selaku yang memprakasai program bank sampah.

"Harapannya supaya warga yang menginginkan pencairan dana terfasilitasi dan makin banyak jumlah sampah yang terkumpul di bank sampah ini," kata Sri.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved