Kisah Mulyadi, Pria yang Telah 30 Tahun Menjadi Pengrajin Jok Mobil di Kebon Sirih

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Tampak sosok pria sedang mengamati sekelilingnya sembari duduk di atas kursi besi.

Selang beberapa lama kemudian, sambil melipat tangan di atas paha, kepala pria itu menunduk dan matanya terpejam.

Pria tersebut adalah Mulyadi (59), yang berkeja sebagai pengrajin jok mobil di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Pusat.

Mulyadi mengaku bahwa dirinya mengantuk lantaran sejak pukul 08.00 WIB belum ada konsumen yang berkunjung.

"Ngantuk saya, nungguin pelanggan tapi nggak ada dari pagi," kata Mulyadi di Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).

Mulyadi bercerita, dahulu banyak pelanggan yang datang untuk memperbaiki kulit jok mobil.

"Dulu ramai, sekarang sepi," ujar Mulyadi sambil menggaruk dada dengan tangan kanannya.

Mulyadi menyatakan, dahulu pernah mendapat dua pelanggan dalam sehari.

Pun harga satu jok, lanjutnya, bisa seharga Rp2 juta hingga Rp3 juta.

"Tergantung, biasanya kalo satu set itu bisa tiga jutaan," jelas Mulyadi.

Terlebih, Mulyadi bisa menyelesaikan satu jok yang diservis selambatnya tiga hari.

Kendati demikan, suatu hari Mulyadi sempat mengalami sepi pelanggan.

• Orangtua Harus Pahami Batasan Usia Anak dalam Bermain Media Sosial

• VLOG Resto EGP, Surganya Ayam dan Seafood di Kelapa Gading yang Harganya Terjangkau

Pria yang sudah bekerja selama 30 tahun sebagai pengrajin jok ini pernah tidak makan apapun dalam sehari.

"Paling kalo kayak gitu minjem duit sama orang, entah tetangga atau teman biar tetep isi perut aja," ucap Mulyadi yang telah memiliki dua orang putri.