Luhut Sebut Indonesia Bisa Saja Ikuti China Larang Penggunaan Boeing 737 Max: Ini Syaratnya

"Apa saja bisa mungkin, tergantung laporan yang akan kita terima. Besok kita akan rapatkan, tinggal nanti bagaimana laporannya," ungkap Luhut.

Penulis: Lita Febriani | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Lita Febriani
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan (Tengah) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Lita Febriani

TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 di Ethiopia Airlines berimbas pada pelarangan penggunaan pesawat jenis tersebut di China.

Pemerintah China telah secara resmi melarang penggunaan jenis pesawat Boeing 737 Max 8 sejak Minggu (10/3/2019) waktu setempat.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa saat ini pemerintah belum akan mengambil langkah apapun.

"Tadi malam saya sudah bicara dengan Menteri Perhubungan kita akan dengar dulu beberapa laporan nanti kita akan tentukan langkah bagaimana ke depannya," kata Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (11/3/2019) di Hotel Shangri La Jalan Jend. Sudirman, Karet Tengsin, Kota Jakarta Pusat.

Apakah nantinya Pemerintah Indonesia akan mengikuti langkah Pemerintah China, Luhut mengungkap akan melihat dari laporan terlebih dahulu.

"Apa saja bisa mungkin, tergantung laporan yang akan kita terima. Besok kita akan rapatkan, tinggal nanti bagaimana laporannya," ungkap Luhut.

Di Indonesia sendiri pesawat jenis Boeing 737 Max 8 banyak digunakan oleh para maskapai.

Insiden Ethiopian Airlines, Kemenhub Diminta Perhatikan Kelaikan Boeing 737 Max 8 di Indonesia

Kemenlu Sebut Satu Orang WNI Jadi Korban Musibah Jatuh Pesawat Ethiopian Airlines

Saddil Ramdani Langsung Gabung Latihan Timnas U-23 Indonesia

Boeing 737 Max 8 ini merupakan tipe yang sama dengan Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Bekasi, Jawa Barat pada Oktober 2018.

Pesawat Boeing 737 Max dengan nomor penerbangan ET302 lepas landas dari Bandara Bole Internasional, Addis Ababa, Ethiopia pada pukul 08.38 pagi waktu setempat.

Pesawat tersebut dijadwalkan terbang menuju Nairobi, Kenya. Namun, sekitar 3 menit usai lepas landas, pesawat hilang kontak.

Pesawat ditemukan dalam keadaan hancur di dekat Bishoftu, Ethiopia. Seluruh penumpang termasuk 8 awak pesawat dilaporkan meninggal dunia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved