Menyasar Ibu di Angkot, Komplotan Perampok Asal Lampung Ditembak Polisi Tangerang

Komplotan perampok menyasar kawasan Kabupaten Tangerang terutama ibu-ibu tak berdaya menjadi sasaran empuk mereka.

Istimewa/dokumentasi Polsek Neglasari
Keempat pelaku asal Lampung Timur tukang rampok yang kerap kali melancarkan aksinya di kawasan Kabupaten Tangerang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Komplotan perampok menyasar kawasan Kabupaten Tangerang terutama ibu-ibu tak berdaya menjadi sasaran empuk mereka.

Kapolsek Neglasari, Kompol Robinson Manurung mengatakan, kepala rampok asal Lampung Timur, Doyok (29), diamankan di sarangnya di kawasan Curug, Kabupaten Tangerang.

Menurut Manurung, saat akan diamankan, Doyok berusaha kabur dan melawan sehingga dihadiahi timah panas di kakinya.

Selain meringkus Doyok, polisi juga menangkap dua anal buahnya yakni Edi (54), Romli (32) dan Norfin (38) usai pengembangan.

Penangkapan komplotan asal Lampung Timur tersebut terendus oleh polisi atas laporan korban terakhirnya, Suliastiasih (59) warga Jawa Tengah pada Sabtu pekan lalu.

Manurung menjelaskan, saat itu korban sedang naik Angkot 04. Lalu, saat melintas di Jalan Dr Sitanala RT 001/001, Mekarsari, Neglasari, Kota Tangerang, komplotan tersebut ikut naik.

"Saat itu korban langsung dipepet sama dua orang tidak dikenal sambil tarik menarik tas (milik korban)," jelas Manurung saat dikonfirmasi, Sabtu (16/3/2019).

Saat kejadian tarik menarik, lanjut Manurung, korban berjibaku mempertahankan tas miliknya.

Saat para berhasil melepaskan genggaman korban, mereka pun langsung melarikan diri bersama pelaku lainnya yang sudah menunggu di motor.

"Setelah pelaku melarikan diri korban baru sadar bahwa gelang miliknya juga raib dirampas pelaku," sambung Manurung.

Atas kejadian itu, korban menderita kerugian berupa satu gelang emas seberat 15 gram seharga Rp 9 juta dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Neglasari.

"Selanjutnya diperoleh informasi, bahwa pelaku utama yakni Doyok diketahui keberadaannya di daerah Curug Kabupaten Tangerang sebagai tempat persembunyiannya," jelas Manurung.

Tiba dilokasi, polisi melakukan observasi dan pengintaian hingga dilakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah yang dihuni Doyok.

Namun Doyok ketika akan di tangkap melakukan perlawanan dan berupaya kabur sehingga dilakukan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga dan tak diindahkan olehnya.

"Setelah kami tembak kakinya baru dia menyerah," tegas Manurung.

Saat berhasil diamankan, Doyok yang meringis kesakitan tersebut menunjukan persembunyian rekan-rekannya yang berada di kawasan Taman Cibodas.

Edi, Romli, dan Norfin pun ditangkap di Taman Cibodas sesuai pengakuan Doyok.

Pengemudi Taksi Online Jadi Sasaran Perampok di Serpong, Begini Modus Pelaku

Sudah Bius Korban, Perampok Batalkan Aksinya Rampok Taksi Online karena Sang Sopir Punya Tiga Anak

"Komplotan ini perannya berbeda beda. Doyok otaknya, sedang yang lain membantu. Mereka berlima, satu lagi berinisial S buron," ujarnya.

Diketahui kompolotan tersebut sudah beraksi enam kali di wilayah Kabupaten Tangerang seperti, Tigaraksa, Bitung, Jatake, Balaraja.

Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor yang digunakan pelaku untuk kabur, ponsel, dan samurai yang digunakan untuk menakut-nakuti calon korbannya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved