Mahasiswa UIN Jakarta Unjuk Rasa Minta KPK Usut Pergantian Rektor Baru

Permintaan pengusutan itu awalnya dipantik pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD di ILC TV One semalam.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta berunjuk rasa di depan gedung rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (20/3/2019). 

 Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Aliansi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ( UIN Jakarta) berunjuk rasa di depan gedung rektoratnya, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (20/3/2019).

Mereka terang-terangan meminta KPK untuk datang ke UIN Jakarta, mengusut pergantian rektor di kampusnya yang saat ini diduduki oleh Amany Lubis, terkait kasus dugaan jual beli jabatan yang melibatkan pihak Kementerian Agama (Kemenag).

Permintaan pengusutan itu awalnya dipantik pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD di ILC TV One semalam.

Mahfud MD menyebut, dirinya pernah menjadi kuasa hukum Andi Faisal Bakti, Profesor yang pernah memenangkan pemilihan rektor di UIN Alaudin Makasar dan batal dilantik.

Hal itu berulang ketika Andi kembali memenangkan pemilihan rektor di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namun yang dilantik pihak Kemenag justru orang lain.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga kandidat rektor UIN Jakarta saat itu adalah, Andi Faisal Bakti, Amany Lubis dan Masri Mansoer. Andi pun mendapat suara terbanyak.

Namun Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, melantik Amany Lubis sebagai rektor pada Senin (7/1/2019) lalu.

 KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah dari Ruang Kerja Menteri Agama, Begini Respon Jokowi

Bongkar Peran Romahurmuziy Dalam Dugaan Pemenangan PPP di Kemenag, Mahfud MD: Saya Berani Mengatakan

"Sebagaimana yang kita tahu, seperti yang sudah disampaikan Prof Mahfud juga, bahwa dari kandidat yang ada yang masuk ke Kemenag, Prof Andi yang menang, tapi bukan Prof Andi yang dilantik. Ada apa ini, oleh karena itu kita mendorong KPK ke UIN dan menggeledah UIN juga," ujar Adi Raharjo, Wakil Presiden Dema UIN Jakarta, perwakilan pengunjuk rasa, di lokasi.

Adi mengatakan, mahasiswa UIN Jakarta sangat menjaga tempatnya mencari ilmu yang notabene kampus Islam dari hal yang mengotori nama baiknya.

"Ini menjadi kekhawatiran kita juga karena ini kampus Islam. Jangan sampai kampus kita ini dikotori oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Adi juga mengatakan, pihaknya akan mengadakan aksi serempak dengan mahasiswa lain dari kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di berbagai daerah terkait kasus korupsi yang melibatkan Kemenag.

"Kita juga akan mengadakan aksi di berbagai daerah, kampus PTKIN dalam rangka pencopotan Menag, karena sampai saat ini Menag tidak mundur. Dan juga menuntut jabatan hasil jual beli itu dicopot," ujarnya.

Selain soal rektor dan kasus di Kemenag, Aliansi Mahasiswa UIN Jakarta juga menyuarakan soal kebijakan rektor baru tentang sistem pemilihan umum raya (Pemira) yang menggunakan sistem e-voting.

Sistem itu ditengarai bermasalah sehingga banyak pihak yang dirugikan dalam pemilihan Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) dari tingkat jurusan hingga universitas.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved