Sambut Pemilu 2019, Pemkot Tangerang Dirikan Kampung Anti Politik Uang

Kota Tangerang memiliki Kampung Anti Politik Uang, Hoaks, dan Politisasi Sara demi menjaga kondusifitas Pemilu 2019

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Kampung Anti Politik Uang, Hoaks, dan Politisasi Sara demi menjaga kondusifitas Pemilu 2019 di kawasan Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (24/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, NEGLASARI - Menjelang hari pencoblosan pada 17 April 2019, Kota Tangerang memiliki Kampung Anti Politik Uang, Hoaks, dan Politisasi Sara demi menjaga kondusifitas Pemilu 2019.

Kampung yang berada di Kampung Rukun, Jalan Tongyan III RT 04/07, Kecamatan Neglasari ini digagas untuk menjaga kerukunan umat dan perpecahan saat pesta rakyat nanti.

Pengukuhan kampung yang berlokasi dekat Polsek Neglasari itu dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Provinsi Banten, Didih M Sudi pada Sabtu (23/3/2019).

Menurut Didih, kampung tematik ini baru pertama kali hadir di Provinsi Banten. Ia mengatakan lingkungan ini akan dijadikan percontohan bagi kampung lainnya untuk menunjukkan bahwa pesta demokrasi lima tahunan berjalan tanpa harus bergejolak.

"Ini kampung percontohan pertama di Provinsi Banten dan akan berada di Pandeglang maupun Serang," ujar Didih dalam acara peluncuran yang juga dihadiri forkopimda se-Kota Tangerang, Minggu (24/3/2019).

Ia melanjutkan, persaingan politik adalah hal yang lumrah, kompetisi dalam pemilu juga sangat diperbolehkan.

Namun, mesti mentaati aturan yang berlaku dan yang terpenting menghindari praktik politik uang, hoaks dan politisasi Sara.

Pengerukan Waduk Surilang Terkendala Pembebasan Lahan

Diduga Hendak Cari Musuh Tawuran, Lima Bocah di Pasar Rebo Digelandang ke Rumahnya

Bundaran HI-Lebak Bulus Hanya 30 Menit, Begini Nyamannya Naik MRT Jakarta

"Politik uang itu sakitnya di hati dan lukanya sangat lama. Rumah ibadah juga milik bersama, bukan milik tertentu," tegas dia.

Dikesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, kampung rukun menjadi simbol di Kota Tangerang untuk menjaga kerukunan umat agar selalu menjalin persaudaraan di Kota Tangerang.

"Ini harus menjadi cerminan di Neglasari bahkan cerminan di Indonesia untuk kesuskesan pemilu. Maka saya titip kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk disampaikan kepada umat agar bagaimana menjaga persaudaraan," tutur Arief.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved