Viral Guru Disawer Murid, KPAI Ingatkan Interaksi Murid dan Guru Harus Ada Batasan Sopan Santun
KPAI menyayangkan terutama soal direkamnya aksi tidak terpuji pada Jumat (22/3/2019) lalu hingga akhirnya viral di media sosial.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erlina Fury Santika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) menyayangkan ulah pelajar SMP Maha Prajna, Jakarta Utara yang melakukan tindakan tidak terpuji, yakni menyawer gurunya.
KPAI menyayangkan terutama soal direkamnya aksi tidak terpuji itu pada Jumat (22/3/2019) lalu hingga akhirnya viral di media sosial.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti menuturkan, ulah para pelajar tersebut tentunya bakal merugikan pihak sekolah.
Warganet yang tak tahu kronologi sebenarnya, kata Retno, pasti bakal memunculkan stigma negatif terhadap para pelajar tersebut.
"Ini pembelajaran lah untuk tidak dilakukan lagi, karena dampaknya sangat berat begitu viral. Ini ada stigma negatif terhadap anak-anak ini jadinya, apalagi kan beberapa wajahnya tampak jelas sehingga ini akan mendapatkan stigma berikutnya ketika video ini viral seperti sekarang ini," kata Retno ketika menyambangi SMP Maha Prajna, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (27/3/2019).
• Cara Dinas Kehutanan DKI Jakarta Edukasi Cinta Lingkungan kepada Siswa Sekolah Dasar
• VIDEO: KPAI Datangi Sekolah Tempat Terjadinya Video Viral Murid Sawer Guru
Tak hanya itu, KPAI juga mengingatkan kepada para guru untuk mengerti batasan akan hubungan mereka dengan murid.
Sebab, aksi tidak terpuji yang dilakukan pelajar SMP Maha Prajna disebut-sebut karena mereka terlalu dekat dengan guru yang ada dalam video itu.
"Ini yang saya rasa penting, hubungan guru sama murid dekat itu bagus tetapi tetap kita harus berangkat dari masing-masing harus punya batas," kata Retno.
Batasan yang harus dibangun terkait hubungan guru dan murid, lanjut Retno, harus mengacu pada etika.
Menurut Retno, para guru yang berusaha dekat dengan para muridnya harus membangun komitmen bahwa sopan santun adalah hal yang utama.
"Bikin aja komitmen sama anak-anak, dekat sama saya, bicara apa saja, tapi ada batasan. Batasannya apa, sopan santun. Yang kedua rekam-merekam harus izin, apalagi sampai upload harusnya ada izin. Sekalian juga orang tua harus ngingetin dong ke anak-anaknya," tandas Retno.