VIDEO Guru yang Disawer Muridnya Beberkan Soal Kronologi dan Kekecewaannya

Tini juga mengaku tak mengetahui bahwa ternyata aksi yang dilakukan para siswa direkam menggunakan handphone oleh dua murid perempuan

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO
Guru PLBJ SMP Maha Prajna, Suhartini, ketika ditemui Jumat (29/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Suhartini, guru Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ) SMP Maha Prajna akhirnya angkat bicara mengenai video viral murid sawer guru yang melibatkan dirinya.

Ditemui selepas mengajar siang ini, Suhartini menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam video viral itu.

Guru yang akrab disapa Tini itu mengatakan kejadian tersebut terjadi ketika dirinya hendak memberikan pelajaran PLBJ kepada murid kelas 9 SMP Maha Prajna.

Kejadiannya Jumat (22/3/2019) lalu, tepatnya ketika jam pelajaran berganti dari olahraga ke PLBJ.

Ketika ia masuk ke kelas, para murid yang baru selesai mengikuti pelajaran olahraga bersikap tak kondusif.

Para murid masih banyak yang belum selesai berganti baju ketika Tini sudah masuk ke dalam kelas.

Dalam video viral yang menampilkan aksi para siswa tersebut, tampak seakan Tini diam saja ketika diperlakukan seperti itu.

Namun, kenyataannya, tegas Tini, dirinya sudah berupaya mendiamkan para siswanya itu.

Tini mengaku sudah berhasil mengondusifkan suasana kelas beberapa saat setelah para siswa melakukan hal tersebut.

Tini juga mengaku tak mengetahui bahwa ternyata aksi yang dilakukan para siswa direkam menggunakan handphone oleh dua murid perempuan di kelas itu.

Bahkan, salah satu siswi menyebarkan video itu di media sosial hingga akhirnya viral.

Bruno Matos Ungkap Faktor Kegagalan Persija di Piala Presiden 2019

Ribuan Pelayat Iringi Prosesi Pemakaman Pemilik Masjid Kubah Emas Depok

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Harap C40 Beri Masukkan untuk Kampung Kota Bersama

Selain itu, Tini juga membeberkan tanggapannya soal keputusan Sudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara yang tidak memberikan sanksi kepada 11 murid yang terlibat.

Meski mengaku bersyukur atas keputusan Sudin, dari lubuk hatinya yang paling dalam Tini ingin supaya para murid mendapatkan efek jera atas apa yang mereka lakukan.

Pemberian efek jera kepada sedikitnya 11 murid kelas 9 yang terlibat, lanjut Tini, supaya bisa memberikan contoh kepada adik kelas mereka bahwa segala perbuatan mesti ada pertanggungjawabannya.

Hal itu supaya ke depannya aksi tidak terpuji terhadap guru tidak terjadi lagi di sekolah tersebut.

Berikut Videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved