Bocah SMP di Ciledug Ini Pernah Intip Data KPU hingga Butuh 1-3 Menit Bobol Situs Milik Pemerintah

"Kalau aku biasanya lihat dulu situsnya. Sebenarnya tidak bisa si ditargetin berapa. Itu tergantung developernya gitu. Biasanya tiga menit," ujarnya.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Ega Alfreda
Putra Aji Adhari (15) bocah SMP asal Tangerang yang berhasil membobol situs NASA, Senin (1/4/2019) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Putra Aji Adhari, bocah 15 tahun pembobol situs National Aeronautics and Space Administration (NASA) pernah mencoba membobol situs milik pemerintah Indonesia.

Saat sudah meretas dan masuk ke dalam situs pemerintahan, Putra yang masih duduk di kelas 2 Madrasah itu menyebut bahwa situs milik negara rentan diretas.

"Justru web instansi pemerintah itu memang bugnya itu gampang banget. Tapi memang kadang owner situsnya itu jarang respon gitu kalau aku report bug. Makanya kalau aku mau lapor bug situs pemerintah lewat BSSN ( Badan Siber dan Sandi Negara )," kata Putra di kediamannya di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (1/4/2019).

Ia juga mengeluhkan lambannya respon pemerintahan dalam menanggapi laporannya mengenai bug yang ada dalam situs mereka.

 Remaja Gang Sempit Asal Ciledug Tiga Menit Bobol Situs NASA, BCA, Bank Mandiri, Bank Jateng

Maka dari itu ia selalu melaporkan bug tersebut kepada BSSN tentang penemuan bug yang ada di dalam situs pemerintahan yang ia retas.

Contohnya, hanya perlu tiga menit untuk Putra dapat meretas situs milik pemerintah saking lemahnya sistem pertahanan.

"Kalau aku biasanya lihat dulu situsnya. Sebenarnya tidak bisa si ditargetin berapa. Itu tergantung developernya gitu. Biasanya tiga menit," ujar Putra.

Situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan contoh yang Putra berikan mempunyai sistem pertahanan yang lemah di situsnya.

 Wawancara Khusus dengan Putra Bocah 15 Tahun Asal Tangerang Berhasil Bobol Situs NASA

Ia pernah menganalisa sistem keamanan situs KPU bulan lalu sampai masuk ke dalam database situs tersebut yang isinya nama penduduk semua daerah.

"Pernah aku masuk ke dalamnya (situs) itu malah lihat semua data penduduk untuk pemilih (Pemilu)," kata Putra.

Anak terakhir dari empat bersaudara tersebut mengatakan tingkat keamanan situs KPU berada di level menengah.

"Kalau domain utamanya lumayan aman sih, tapi kalau beberapa sub domain itu bisa dibilang sedang lah," kata Putra.

Namun, laporan dari Putra dan juga BSSN sudah direspon oleh KPU. KPU pun sudah menutup celah situsnya agar tidak dapat diretas.

"Sudah-sudah, bugnya sudah tidak ada. Setelah seminggu itu lama banget," paparnya.

Putra sendiri berharap kepada pemerintah agar dapat memperhatikan situs-situs di instansi pemerintah sebab banyak informasi penting di dalamnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved