Pilpres 2019

Tanggapi Prabowo, Yenny Wahid Beberkan Peringkat Militer Indonesia, Suryo Prabowo: Kita Lemah

Pernyataan Yenny Wahid yang menyebut capres Prabowo Subianto keliru menggunakan data rupanya mendapat tanggapan dari Suryo Prabowo

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tangkapan layar YouTube Kompas TV
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menyampaikan jawaban di debat keempat Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pernyataan putri presiden keempat Abdurahman Wahid, Yenny Wahid yang menyebut capres Prabowo Subianto keliru menggunakan data rupanya mendapat tanggapan dari kubu 02, Suryo Prabowo.

Sebelumnya, Yenny Wahid menyoroti pernyataan Prabowo Subianto soal anggaran Indonesia yang dinilai lebih kecil dibanding Singapura.

Menurutnya, Prabowo Subianto telah salah menyampaikan data.

Saat debat, Prabowo Subianto sendiri menyebut bahwa anggaran pertahanan dan keamanan di Indonesia hanya 5 persen dari APBN dan 0,8 persen dari GDP.

Sedangkan di Singapura anggaran pertahanannya 30 persen dari APBN dan 3 persen dari GDP.

"Saya melihat Pak Prabowo ini, saya tidak meragukan nasionalisme beliau, saya kagum patriotisme dan nasionalisme beliau, namun sayang malam ini beliau banyak mengutip atau membaca data yang salah," kata Yenny usai debat keempat pilpres di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2019) seperti dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.

Yenny Wahid lantas membeberkan data lain terkait anggaran pertahanan dan keamanan.

"Ini cara baca sudah keliru. Yang pertama, APBN kita jauh lebih besar dari Singapura, hampir tiga kali lipat. Artinya adalah, anggaran kita (untuk bidang pertahanan dan keamanan) nggak beda jauh," ucap Yenny Wahid.

Terjadi Penumpukan, Penumpang di Stasiun Palmerah Diimbau Gunakan Transporasi Lain

Imbas Gangguan KRL, Penumpang dari Stasiun Tanah Abang Sewa Angkot Menuju Stasiun Sudimara

Bila anggaran tersebut menjadi ukuran kekuatan militer, lanjutnya, maka Indonesia lebih kuat dari Singapura.

Yenny Wahid membeberkan data dari Global Firepower Index, sebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer..

Bila merujuk data itu, militer Indonesia berada di peringkat ke 15 dunia.

Sedangkan Singapura berada di bawah Indonesia menempati posisi 59.

Yenny Wahid.
Yenny Wahid. (Youtube Kompas TV)

"Di kawasan Asean, Indonesia adalah kekuatan militer yang dianggap paling kuat, ini kata Global Firepower Index, esebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer di sebuah negara."

"Dan Indonesia ini dianggap sebagai kekuatan super power kalau ukuran militernya. Indonesia dianggap lebih kuat dari Australia," papar Yenny Wahid.

Menanggapi hal itu, Suryo Prabowo justru membeberkan data yang berbeda dengan Yenny Wahid.

Suryo Prabowo yang merupakan Mantan Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia ( TNI) menunjukkan sebuah tulisan tentang anggaran belanja Indonesia yang disebut berada diurutan ke dua.

"Urutan kedua setelah Singapura, berarti kita lemah," ujar Suryo Prabowo seperti dilansir TribunJakarta dari tayangan YouTube Inews, Senin (4/1/2019).

Yusuf Mansur Bocorkan Permintaan Maaf Sosok yang Diduga Pembuat Video Rekayasa Gus Mus-Maruf Amin

Mesin Bermasalah, Penumpang Bisa Langsung Naik MRT Tanpa Tapping Pukul 18.40 WIB sampai 19.22 WIB

Dijelaskannya bahwa Singapura memiliki jumlah tentara lebih sedikit dari Indonesia.

Namun, Singapura dinilai lebih unggul dalam hal alutsista.

"Singapura itu tentaranya cuma 50 ribuan, kita 300 ribuan. Jumlah nominalnya, itu kan perkaipitanya jadi lebih besar."

"Jumlah pesawat tempur aja kita kalah sama Singapura, jumlah tank tempur utama pun kita kalah."

"Jadi kalau bicara modernisasi alutsista tentunya alutisistanya modernnya, manusianya yang tidak terlalu banyak."

TONTON JUGA:

"Kita ini organisasinya dibesarkan tapi persenjataannya dan anggaran untuk membangun alutsista itu tidak terlihat signifikan bertambahnya," urai Suryo Prabowo.

Bukan Sekedar Menoleh, Begini Ekspresi Jokowi Saat Prabowo Tegur Penonton Debat Capres

Calon presiden (Capres) petahana Joko Widodo (Jokowi) terlihat langsung berikan tatapan serius hingga mengangguk saat capres 02 Prabowo Subianto menegur penonton debat capres keempat, Sabtu (31/3/2019).

Jokowi pun nampak sedikit menunjukkan senyuman kecil kala Prabowo Subianto mendapat kesempatan berbicara.

Momen Jokowi melirik hingga mengangguk tersebut berlangsung ketika Prabowo Subianto membahas pertahanan nasional.

Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto menyebut bahwa keuatan pertahanan Indonesia sangat rapuh dan lamah.

“Kekuatan pertahanan kita sangat rapuh dan lemah, bukan salah bapak. Salah gatau saya, Elite ya,” kata Prabowo Subianto.

Kabar Persib: Kekuatan Tim Diuji Hari Ini, Isu Didepaknya Bojan Kian Ramai

Ini Respons Nassar Tahu Mantan Istrinya Bakal Menikah dengan Faisal Islami

Saat itu, Jokowi terlihat sedikit menunjukkan senyumannya.

Selang beberapa detik, Jokowi langsung melirik ke arah Prabowo Subianto.

Hal itu setelah Prabowo Subianto menegur penonton yang tertawa.

Capres 01 Jokowi dan Capres 02 Prabowo Subianto saat debat keempat Pilpres 2019, Sabtu (31/3/2019);
Capres 01 Jokowi dan Capres 02 Prabowo Subianto saat debat keempat Pilpres 2019, Sabtu (31/3/2019); (YouTube Kompas TV)

Prabowo Subianto mempertanyakan penonton yang tertawa ketika dirinya tengah membahas pertahanan Indonesia.

“Kenapa kalian ketawa, pertahanan Indonesia rapuh kalian ketawa,” kata Prabowo Subianto.

“Lucu ya? Kok lucu?” tambahnya.

Menurut Prabowo Subianto, saat ini pertahanan Indonesia memang terbilang lemah.

“Kalau ada neggara asing kirim asukan hari in ke salha sau wilayanhkita sya kira it aberada dalam posisis yang sangat lemah,” ujarnya.

“Silahkan ketawa kalau negara kita lemah,” sambungnya.

Bantah Kritik TNI, Prabowo : Saya Ingin Anggaran Pertahanan Ditingkatkan

Sesuai mengikuti debat Pilpres 2019 yang keempat di Hotel Shangri-La, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto membantah dirinya mengkritik TNI.

Ia mengatakan, dirinya hanya meminta pemerintah meningkatkan anggaran di sektor pertahanan.

"Saya tidak mengkritik TNI, saya mau anggaran pertahanan ditingkatkan. Jangan diputar balik," ucapnya kepada awak media sesuai debat, Sabtu (30/3/2019).

Ingin Bertemu Jokowi, Seorang Ibu Menangis di Lokasi Debat

Ini Tanggapan Kubu 01 dan 02 di Tangsel Soal Debat Capres

Meski meminta anggaran pertahanan nasional ditingkatkan, ia mengaku tidak menempatkan hal tersebut sebagai prioritas utama.

Ia menyebut, kesejahteraan rakyat lah yang menjadi prioritas utamanya jika terpilih menjadi Presiden Indonesia.

"Nomor satu itu kesejahteraan rakyat, kemudian kita juga harus menjaga kekayaan nasional," ujarnya di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan ini, ia turut menyampaikan kembali soal kebocoran anggaran yang ia sebut mencapai Rp 1.000 triliun.

Bila ia terpilih, ia berjanji akan mengatasi kebocoran tersebut dan menggunakan uang itu untuk meningkatkan anggaran pertahanan.

"Jadi ya, uang kita itu hilang karena kebocoran, saya hitung Rp 1.000 triliun. Kalau ini bisa kita hemat, kita bisa pakai untuk meningkatkan anggaran kebijakan pertahanan kita," kata Prabowo.

TONTON JUGA:

Sebelumnya, saat debat, Prabowo sempat mengkritisi anggaran Kementerian Pertahanan senilai Rp 107 triliun.

Ia menyebut, anggaran sebesar itu sangat minim untuk negara seperti Indonesia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved