Pemilu 2019
Ucapan Amien Rais Tak Percaya MK Picu Kontroversi, Disebut Penghinaan Lembaga Negara dan Sikap KPU
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah," ucap Amien Rais.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Dewan BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais lebih memilih mengandalkan 'people power' ketimbang Mahkamah Konstitusi (MK) jika terjadi kecurangan Pemilu 2019.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kami nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power, people power sah," ucap Amien Rais di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
People power menurut Amien ialah kekuatan massa tanpa kekerasan. Namun, pergerakan massa secara halus.
"Bukan revolusi, kalau revolusi ada pertumpahan darah. Ini tanpa sedikit pun darah tercecer, people power akan digunakan," ungkapnya.
Hal itu diungkapkan Amien Rais saat mau menghadiri aksi Apel Siaga 313.
Aksi itu menuntut KPU agar mengadakan pemilu yang jujur dan adil.
Serangkaian aksi tersebut merupakan simulasi untuk aksi lanjutan, yaitu 'Putihkan TPS 17 April'.
Adapun aksi Apel Siaga 313 dimulai dengan salat subuh dan salat dhuha berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa. Lalu berjalan kaki menuju kantor KPU.
MK sebut ucapan Amien penghinaan terhadap lembaga
Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menyebut pernyataan Amien Rais soal tak lagi perlu membawa perkara Pemilu ke MK, masuk dalam kategori Contempt of Court.
Contempt of Court sendiri bermakna perbuatan, tingkah laku, sikap dan ucapan yang merongrong kewibawaan, martabat dan kehormatan sebuah lembaga peradilan.
Bahkan sikap tersebut bisa dikategorikan sebagai sebuah penghinaan.
Amien dalam pernyataannya dianggap menafikan kerja keras MK sebagai lembaga peradilan yang selama ini tengah berusaha menguatkan kepercayaan publik.
"Pernyataan itu, selain dapat dikategorikan sebagai Contempt of Court terhadap MK sebagai lembaga peradilan, juga telah menafikkan kerja keras seluruh komponen MK selama ini untuk menguatkan public trust terhadap MK," ungkap Fajar saat dihubungi, Senin (1/4/2019).

Fajar menyesalkan sikap Amien Rais tersebut.