Isra Miraj 2019 - Simak Spesifikasi Buraq, Kendaraan Nabi Muhammad SAW yang Melesat Secepat Kilat
Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan 5 lima waktu dalam sehari semalam.
TRIBUNJAKARTA.COM - Rabu (3/4/2018) ini, umat Islam akan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan 5 lima waktu dalam sehari semalam.
Peristiwa itu hanya terjadi dalam semalam.
Pada masa lalu, sangat mustahil manusia bisa bepergian ke luar bumi, apalagi ke alam yang tidak dihuni manusia seperti Sidratul Muntaha.
Oleh sebab itu, diperlukan kendaraan khusus untuk menuju ke sana.
Ketika Isra Miraj, Nabi Muhammad difasilitasi Allah sebuah kendaraan canggih bernama Buraq.
Ustad Adi Hidayat dalam sebuah video ceramahnya menjelaskan tentang kisah Isra Miraj, spesifikasi Buraq dan mengapa Allah menyediakan kendaraan itu khusus untuk peristiwa penting tersebut.
• Ramalan Zodiak Keuangan Bulan April 2019, Penghasilan Leo dan Virgo Semakin Meningkat
• Dituding Pansos Karena Kerap Singgung Syahrini di Postingannya, Nikita Mirzani Beri Jawaban Begini
Peristiwa Isra Miraj ada di Surah Al Isra ayat pertama.
Ayat ini berbunyi, "Subhaanalladzi asra bi abdihi lailam minal masjidil haroomi ilal masjidil aqsolladzii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii’ul bashiir."
Terjemahannya, "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Ayat ini diawali oleh kata subhan yang berarti maha suci, secara peruntukannya adalah guna menolak anggapan-anggapan yang bertentangan dengan keagungan Allah.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena peristiwa ini di luar nalar manusia kala itu yang secara teknologi belum secanggih sekarang.
Kendaraan manusia saat itu kebanyakan berupa hewan seperti kuda dan unta yang tentunya mustahil dipakai bepergian jauh dalam waktu singkat, apalagi sampai ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang berada di luar bumi.
Peristiwa ini tentu saja di luar akal manusia kala itu, sehingga wajar jika banyak yang tak percaya ketika Nabi Muhammad bercerita tentang ini.
• Pengakuan Mahfud MD Saat Jadi Hakim MK Bisa Kumpulkan Uang sampai Rp200 M Tapi Tak Dilakukannya
• Kereta Api Bandara PT Railink Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ini Syarat & Cara Pendaftarannya!
Usai peristiwa itu, Nabi Muhammad menceritakannya kepada yang lain.
“Beliau naik ke Bukit Qubes dan bercerita kepada penduduk Mekkah kala itu. Banyak yang tak percaya dan mengatakan Nabi Muhammad tukang kibul, pembohong. Abu Jahal senang sekali tuh, kesempatan banget buat dia untuk menjelek-jelekkan Rasulullah. Hampir semua masyarakat Mekkah kala itu tak percaya, yang semula yakin mulai ragu. Kata Abu Jahal, tinggal satu orang lagi yang menyatakan percaya atau tidak dengan cerita Muhammad, yaitu Abu Kuhafah atau Abu Bakar. Jika Abu Bakar tak percaya juga, maka selesai sudah dakwah Muhammad,” katanya.
Akhirnya, ditanyalah Abu Bakar, kemudian setelah mendengar cerita Nabi Muhammad dia berkata, "Seandainya Muhammad berkata di balik bukit itu ada musuh tetapi ternyata tak ada, maka aku akan tetap percaya kepadanya.:
Makanya, ayat ini diawali kata subhan yang berfungsi untuk menolak anggapan-anggapan negatif atau pelecehan masyarakat Mekkah saat itu tentang keagungan Allah dalam peristiwa ini.
Masyarakat Mekkah kala banyak juga yang meragukan bahkan mengatakan Nabi Muhammad berbohong tentang kendaraan yang ditumpanginya saat Isra Miraj karena hal itu di luar nalar manusia, yaitu Buraq.
Menurut Ustad Adi Hidayat, kata Buraq berasal dari bahasa Arab barqun yang berarti kilat.
“Kata barqun bisa ditemukan di Surah Albaqarah ayat 20 yang berarti kilat,” jelasnya.