Ratna Sarumpaet dan Nanik S Deyang Saling Tuduh Tukang Bohong, Ini Kejadian Sebenarnya

"Lah sekarang begini, dia saja tukang bohong masa nuduh saya berbohong?" kata Ketua Yayasan Jaringan Merah Putih

Editor: Erik Sinaga
Kompas.com/Sherly Puspita
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang kabur dari kejaran media usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 12 jam sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. 

TRIBUNJAKARTA.COM- NANIK Sudaryati alias Nanik S Deyang bersaksi dalam sidang terdakwa penyebar berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Seusai sidang, Nanik ditanya wartawan soal dituding sebagai pembohong oleh Ratna Sarumpaet saat sidang.

"Lah sekarang begini, dia saja tukang bohong masa nuduh saya berbohong?" kata Ketua Yayasan Jaringan Merah Putih sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu, sambil tertawa.

Ia pun menegaskan keterangan yang diberikannya saat persidangan adalah yang sebenarnya.

"Yang cerita sebenarnya gitu (sesuai keterangan di persidangan). Anda boleh coba konfirmasi ke Pak Fadli Zon, karena kan Pak Fadli Zon tidak dipanggil," ujar Nanik.

"Kan yang dia keberatan kan enggak di-tweet dengan Pak Fadli Zon. Itu nanti kalau dicek di Twitternya Pak Fadli Zon kan juga benar kan. Udah itu aja. Kalau dia bilang enggak, Pak Fadli Zon ada fotonya, ada fotonya Pak Fadli Zon," tambah Nanik.

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019).
Terdakwa kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Ia pun mengatakan Fadli Zon juga telah mencuit foto bersama Ratna Sarumpaet saat menjenguk ke rumahnya.

"Ya saya kan tahu semua, Ratna kan sudah lama menghubungi Pak Fadli dari tanggal 28 atau gimana lah gitu. Itu kan ingin ketemu Pak Prabowo kan, lewat Fadli, lewat Said Iqbal," papar Nanik.

Ia juga sempat mempertanyakan motif Ratna Sarumpaet ketika meneleponnya untuk memberi tahu bahwa penganiayaan dirinya adalah kebohongan, sehari setelah Prabowo Subianto menggelar konferensi pers menyatakan kecamannya kepada penganiaya Ratna Sarumpaet.

Dalam persidangan, Nanik pun mengatakan sempat menuding Ratna Sarumpaet ingin menjatuhkan Prabowo Subianto, ketika Ratna Sarumpaet menelponnya pada 3 Oktober 2018 pagi.

"Ya masa dia di depannya Pak Prabowo bilang itu untuk apa? Kenapa sih? Kalau cuma ketemu kan ketemu saja, kenapa dia beralasan dia dianiaya gitu loh," tuturnya.

"Terus maksudnya apa? Begitu Pak Prabowo ada rasa empati, rasa kasihan, terus jumpa pers, dia bilang tidak dianiaya. Terus apa maksudnya?" Tanya Nanik.

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, terdakwa kasus penyebaran berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet, menangis dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).

Hal itu terjadi saat Ketua Yayasan Jaringan Merah Putih sekaligus Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianti-Sandiaga Uno Nanik Sudaryati alias Nanik S Deyang, dihadirkan sebagai saksi.

Ratna Sarumpaet mengaku menangis karena jengkel kepada Nanik yang menurutnya telah berbohong saat memberikan keterangan di pengadilan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved