672 KPPS Kelurahan Pegangsaan Dua Ikuti Bimtek Simulasi Pemilu 2019

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis 

TRIBUNJAKARTA.COM,  KELAPA GADING - Ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan simulasi Pemilu 2019

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait tata cara pemungutan suara.

Sekertaris Lurah Pegangsaan Dua, Zainul Arifin mengatakan, peserta bimtek dan simulasi berjumlah 672 KPPS yang berasal dari total sebanyak 168 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Lima kelas disediakan di aula sekretariat RW 12 selama dua hari berturut-turut.

"Setiap kelas diikuti sekitar 140 KPPS. Dimana setiap TPS terdiri dari tujuh KPPS dan dua Pamsung," kata Zainul  di Aula RW 12, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/4/2019).

Zainul menjelaskan, bimtek dan simulasi digelar untuk memberikan pemahaman terkait proses pemungutan suara. Sehingga dapat meminimalisir kesalahan saat pemilu nanti.

"Ada kekhawatiran KPPS yang masih belum mengetahui tata cara pemungutan suara. Jadi bimtek dan simulasi ini kami gelar agar seluruh KPPS mengerti tugas dan fungsi saat pemilu nanti," sambungnya.

Sementara itu Ketua RW 12, Soedirman menerangkan, bimtek dan simulasi ini digelar susuai ketentuan tata cara pemilu 2019.

• Menjalin Hubungan Baik, Bank BRI Ajak Puluhan Wartawan Gathering ke Cipanas

• Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Arus Lalin dari Jalan Asia Afrika Menuju Slipi Macet

• Bakal Berduel Pekan Depan, Ini Jadwal Final Piala Presiden 2019 Arema Fc vs Persebaya

Seluruh perangkat pun dibuat menyerupai aslinya, mulai dari kotak suara, surat suara, bilik suara, tinta, petugas KPPS hingga para pengawas pemilu.

Pada pemilu kali ini,  sebanyak 5.700 orang akan memilih di 19 TPS di wilayahnya yang dikonsep deret seperti pemilu sebelumnya.

"Konsepnya masih sama seperti tahun sebelumnya, TPS Deret. Diramaikan sejumlah pedagang binaan sehingga dapat mencairkan suasana di sekitar TPS," ujarnya.

Anggota KPPS TPS 149, RW 026 Kelurahan Pegangsaan Dua, Gayamanto Wiharja menerangkan, bimtek dan simulasi ini sangat berguna baginya.

Ia mengaku lebih memahami tata cara pemungutan suara ketimbang dari buku panduan yang dipelajarinya.

"Kami (KPPS) lebih paham dan mengerti bagaimana tata cara pemungutan suara nanti. Jadi meminimalisir kekeliruan sehingga proses pemilu berjalan lancar," tuturnya.