JPO Pasar Minggu Bakal Dilengkapi Lift dan CCTV: Anggarannya Sekitar Rp 6 Miliar

"JPO Pasar Minggu juga ada CCTV dan lifnya juga. CCTV yang mantau otomatis, sudah masuk ke Jakarta Smart City. Nanti kita bisa lihat," kata Hari

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
JPO Pasar Minggu yang akan dirobohkan pada Jumat (5/4/2019). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Bina Marga DKI Jakarta mengatakan bahwa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu yang sempat roboh akan dibangun kembali dengan konsep yang kekinian.

JPO tersebut, akan disertai dengan lift hingga CCTV seperti jembatan penyebrangan kekinian yang sudah dibangun di Jalan Sudirman.

"JPO Pasar Minggu juga ada CCTV dan lifnya juga. CCTV yang mantau otomatis, sudah masuk ke Jakarta Smart City. Nanti kita bisa lihat," kata Hari, Senin (8/4/2019).

JPO Pasar Minggu, sebelumnya roboh di bagian atap dan pagarnya akibat angin kencang tahun 2016 silam. Namun meski sudah tak dapat digunakan, tangga dan alas jembatan dari JPO tersebut sebelumnya berdiri kokoh selama bertahun-tahun.

Kini, JPO tersebut telah diturunkan. Menurut Hari, pembangunan JPO Pasar Minggu ini diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp 6 Miliar hingga Rp 7 Miliar.

Anggaran tersebut, diperoleh dari dana koefisien lantai bangunan (KLB).

"Dananya Rp 6 sampai Rp 7 Miliar, itu dari biaya KLB," kata Hari.

JPO Pasar Minggu sendiri nantinya akan dibuat dengan konsep futuristik namun tetap dengan kearifan lokal.

NasDem Buka Kesempatan untuk Anak Muda dan Kalangan Pesantren Bergabung

Maraknya APK Bertebaran Jelang Pemilu, Ketua Panwaslu Kebon Jeruk: Hari Tenang Akan Kami Turunkan

Viral Mahasiswi UB Temukan Bungkus Plastik Mi Instan 19 Tahun Lalu hingga Direspons Susi Pudjiastuti

Artinya, JPO tersebut nantinya akan dibangun dengan desain yang milenial namun terdapat sentuhan budaya di dalamnya. Termaksud dilengkapi dengan tata pencahayaan yang warna warni.

"Kalau desain (JPO) Pasar Minggu, itu futuristik, milenial, dan mengandung kearifan lokal. Artinya kan di sana itu ada budaya Betawi nanti ikon budaya Betawi masuk ke situ. Tapi dibuat milenial kayak di Sudirman," papar Hari.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved