Respon Lurah Penjaringan Soal Warga Kampung Akuarium Manfaatkan Lahan Kosong Buat Berkebun

Warga Kampung Akuarium memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam dan menambah penghasilan.

Tribunjakarta.com/Afriyani Garnis
Warga Kampung Akuarium, Sapati (67) saat memanen buah timun suri di lahan kosong Kampung Akuarium yang dimanfaatkannya jadi kebun. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Warga Kampung Akuarium memanfaatkan lahan kosong dan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam dan menambah penghasilan.

Pada awalnya, mereka hanya mencoba-coba karena melihat lahan yang tak terpakai.

Lurah Penjaringan Depika Romadi menyebutkan, kegiatan bercocok tanam di wilayah Kampung Akuarium sudah dimulai usai pembongkaran beberapa tahun lalu.

"Kegiatan bercocok tanam memang diawali sejak pembongkaran beberapa tahun yang lalu. Ada beberapa warga yang memanfaatkan tanah kosong," kata Depika.

Warga Kampung Akuarium, Sapati (67) saat memanen buah timun suri di lahan kosong Kampung Akuarium yang dimanfaatkannya jadi kebun.
Warga Kampung Akuarium, Sapati (67) saat memanen buah timun suri di lahan kosong Kampung Akuarium yang dimanfaatkannya jadi kebun. (TRIBUNJAKARTA.COM/AFRIYANI GANIS)

Disebutkannya, pada mulanya penanaman diawali dari seorang warga bernama Dul dan kemudian diikuti oleh para ibu-ibu disana.

Hingga pada akhirnya kegiatan tersebut sudah berlangsung hingga dua tahun.

"Diawali dari salah satu warga bernama Bang Dul, kemudian ibu-ibu lainnya mengikuti dan selama dua tahun lebih ini mereka sudah mulai bercocok tanam, labu, timun suri, melon dan sudah beberapa kali panen," lanjut dia menambahkan.

Depika menjelaskan, tanah dan lahan yang digunakan warga persis di depan Museum Bahari memang merupakan lahan kosong.

"Awalnya enggak ada perizinan, karena itu memang lahan kosong, di sekitar kampung Akuarium ini kan memang banyak lahan kosong yang memang dimanfaatkan," kata dia.

Bahkan sebelum menggunakan lahan, Depika menjelaskan warga terlebih dahulu menggunakan pot untuk media tanamnya.

"Pada awalnya menggunakan pot, kemudian karena hasilnya bagus akhirnya menggunakan lahan dan sebagian di depan rumah warga," jelas dia.

Untuk mengembangkan kegiatan warga tersebut, pembinaan sudah dimulai dilakukan dari KPKP kelurahan dan kecamatan.

Bahkan, bibit tanaman baru pun disiapkan pihak kelurahan.

"Pembinaan sudah dimulai dari KPKP dari kelurahan dan kecamatan, termasuk kita membantu bibit tanaman baru. warga juga banyak membeli sendiri," terangnya.

Kisah Sapati Warga Kampung Akuarium yang Manfaatkan Lahan Bekas Bongkaran Tanam Timun Suri

Jelang HUT DKI, Kampung Akuarium Ditata oleh Pemkot Jakarta Utara

Sapati (67) satu diantara warga Kampung Akuarium menyebutkan, pembinaan sudah pernah diberikan pada warga dengan membuat pupuk.

"Iya sebelumnya sudah pernah diajarkan buat pupuk," kata dia.

Diketahui, Sapati memanfaatkan lahan di depan Museum Bahari untuk menanam timun suri. Dengan kegiatannya tersebut Sapati mampu mengumpulkan uanh Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu setiap harinya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved