Kisah Sapati Warga Kampung Akuarium yang Manfaatkan Lahan Bekas Bongkaran Tanam Timun Suri

Berkat timun suri itu pun, Sapati mampu pulang ke Kekampungnya di Rembang, Perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/AFRIYANI GANIS
Warga Kampung Akuarium, Sapati (67) saat memanen buah timun suri di lahan kosong Kampung Akuarium yang dimanfaatkannya jadi kebun. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Sapati (67) merupakan seorang warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dirinya juga merupakan warga yang terdampak pembongkaran beberapa tahun lalu disana.

Sudah sekitar 30 tahun Sapati tinggal di kawasan itu. Hingga setelah pembongkaran pun Sapati tetap tinggal disana.

Bermula dari ketidaksengajaamnya menanam buah timun suri di lahan kosong bekas bongkaran.

Sapati kini bisa mendapat uang tambahan untuk berbelanja.

Saat ditemui, Sapati sedang memanen buah timun suri yang ditanamnya.

Diceritakannya, ia sudah memulai menanam disana sejak tahun 2017 dengan jumlah yang lebih sedikit bahkan hanya dua pohon saja.

"Dari tahun 2017, kita mulai nanam tapi cuma sedikit," kata Sapati.

Kunjungi Pulau Terluar di Kepulauan Seribu, Anies Temui Anak SD yang Punya Cita-cita Jadi Presiden

Berkat timun suri itu pun, Sapati mampu pulang ke Kekampungnya di Rembang, Perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pas tahun kemarin pas puasa (2018) bisa pulang kampung berkat saya jual timun suri," kata dia.

"Waktu 2018, udah buat belanja beli baju, masih sisa Rp 1,5 juta buat pulang kampung. Total Rp 3 juta lebih. Kalau sekarang alhamdulillah sudah dapat banyak, kemarin saja sudah dapat Rp 600 ribu. Hari ini Rp 200 ribu. Ngak keitung bulan ini," lanjut dia menambahkan.

Pada awalnya, Sapati diberi tetangganya beberapa bibit  tanaman. Ia pun mencoba menanamnya satu persatu.

"Tetangga ada yang kasih bibit, ada bibit terong, jagung, semangka. Eh Alhamdulillah pada numbuh enggak dikasih pupuk langsung pada numbuh. Pertama pada gede-gede sekali awal nanam," ujarnya.

Kini, Sapati bisa memanen buah timun surinya setiap hari. Dengan jangka dua bulan dari awal menanam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved