Kisah Sapati Warga Kampung Akuarium yang Manfaatkan Lahan Bekas Bongkaran Tanam Timun Suri

Berkat timun suri itu pun, Sapati mampu pulang ke Kekampungnya di Rembang, Perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/AFRIYANI GANIS
Warga Kampung Akuarium, Sapati (67) saat memanen buah timun suri di lahan kosong Kampung Akuarium yang dimanfaatkannya jadi kebun. 

Seluruh buah dan tanaman disana ditanam suaminya pada lahan kosong tepa didepan Museum Bahari.

Hingga saat ini, Sapati telah menanam singkong, cabai, kacang tanah, labu air, kacang tunggak dan terong. Sedangkan yang paling menghasilkan menurutnya adalah timun suri.

Jelang bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba, Sapati berharap bisa berdagang di depan kampung Akuarium untuk menjajakan timun suri hasil kebunnya.

"Yang paling banyak menghasilkan timun suri. Harapannya bisa dijual di depan (kampung akuarium)," katanya.

Dalam sehari, hasil dari panen yang didapatnya jika dijual, Sapati bisa mendapat Rp 150 hingga Rp 200 ribu.

"Dijual perbuah Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu. Ada yang Rp 10 ribu dapat 3," ucapnya.

Jelang HUT DKI, Kampung Akuarium Ditata oleh Pemkot Jakarta Utara

Tidak ada perawatan khusus yang diberikan Sapati terhadap kebunnya.  Ia mengaku hanya rajin membersihkan rumput-rumput liat yang tumbuh disana.

Bahkan diakuinya, sebelumnya belum pernah menanam atau bertani dimanapun.

"Belum pernah nanam apa-apa sebelumnya, ini juga manfaatkan lahan daripada kosong," terangnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved