Pemilu 2019
Purnawiran Kopassus Ini Rela Tunggu 3 Jam Dapat Giliran Mencoblos di TPS
"Saya nyoblosnya nanti, jam 12. Ini masih menunggu, menunggu di sini saja. Nanti setelah nyoblos baru balik ke rumah," katanya.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Penampilan Solihin (72) tampak mencolok di antara ratusan anggota keluarga prajurit Komando Pasukan Kopassus (Kopassus) yang datang ke TPS 65 di SDN Baru 02 Pagi Jakarta Timur.
Di tengah ratusan istri dan anak anggota prajurit Kopassus, purnawiran Kopassus itu duduk menunggu depan TPS menanti pukul 12.00 WIB saat Daftar Pemilih Khusus (DPK) diperbolehkan mencoblos.
Meski terik matahari menyengat dan baru dapat memilih pukul 12.00 WIB, Solihin yang tiba sejak pukul 09.00 WIB bersama cucunya memilih menanti di TPS ketimbang di rumahnya.
"Saya nyoblosnya nanti, jam 12. Ini masih menunggu, menunggu di sini saja. Nanti setelah nyoblos baru balik ke rumah. Dulunya saya tinggal di Komplek Kopassus juga," kata Solihin di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
• TPS Unik di Kota Bekasi, Petugas Kompak Pakai Seragam Futsal
Selepas menanggalkan baret merahnya tahun 1986, Solihin mengaku tetap memantau perkembangan dan segala gejolak yang terjadi di Indonesia.
Di Pemilu 2019 ini, dia berharap seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih tak Golput karena suaranya menentukan sosok pemimpin Indonesia lima tahun ke depan.
"Harus milih, jangan sampai enggak milih. Saya yang sudah tua, sudah punya cicit saja masih semangat nyoblos. Waktu pemilihan tahun 2014 (Pilpres) kemarin saya juga ikut nyoblos," ujarnya.
Kepada anggota keluarganya yang bukan prajurit, Solihin juga mengimbau agar tak Golput dalam setiap pemilihan sebagai bentuk kepedulian terhadap bangsa.
Dia mencontohkan semangatnya datang ke TPS meski sekarang harus menggunakan tongkat ketiak saat melangkah akibat kecelakaan yang di alami beberapa tahun lalu.
"Ini pakai tongkat karena kecelakaan, kecelakaan waktu sudah pensiun. Tapi tetap semangat untuk milih, negara ini butuh perubahan. Ke depannya harus lebih baik," ujarnya.