Pemilu 2019
Ketua PPS Serua Pingsan Saat Rekapitulasi, Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit
"Ya ini mah karburatornya panas. Bensin mah sudah isi, tadi salat sama makan, cuma memang karburatornya saja yang panas," ujarnya tersenyum
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNKAKARTA.COM, CIPUTAT - Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Sutisna (46) pingsan saat proses rekapitulasi di GOR Ciputat, sekira pukul 13.00 WIB Sabtu (20/4/2019).
Setelah tumbang, Sutisna langsung dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah.
Sekira pukul 16.00 WIB, Sutisna baru siuman. Saat disambangi TribunJakarta.com, Sutisna sudah bisa bangkit dari rebahnya.
Tangannya masih terpasang kabel infus yang nyambung ke tabung infus berisi cairan berwarna merah jambu.
Sutisna mengaku kelelahan karena terus bekerja tanpa istirahat yang cukup.
"Ya ini mah karburatornya panas. Bensin mah sudah isi, tadi salat sama makan, cuma memang karburatornya saja yang panas," ujarnya sambil tersenyum.
Saat rekapitulasi suara di GOR Ciputat, Sutisna sudah meminta untuk istirahat, namun saksi di lokasi meminta agar lanjut.
"Saya sudah minta istirahat, tapi saksi-saksi pada minta lanjut," ujarnya.
Kondisi GOR Ciputat yang sempit karena ribuan kotak suara diletakkan di sana, membuat kondisi pengap.
Terlebih, udara di dalam GOR juga menipis karena banyaknya orang di sana, dari mulai petugas PPS, PPK dan saksi dari belasan partai, DPD dan capres cawapres.
• Jokowi Diteriaki Presiden Pengunjung Grand Indonesia, Kemudian Menjawab Tentang Prabowo
• Patrich Wanggai Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penganiayaan, Kalteng Putra Bicara Sanksi
• Cerita Ketua KPU Depok Diberikan ATM Berisi Rp 300 Juta Dari Peserta Pemilu 2019: Saya Usir Pergi
Terlebih jumalah TPS kelurahan Serua sebanyak 112 membuat para petugas PPS memacu kerjanya agar cepat rampung.
Namun, kelelahan Sutisna tidak hanya karena kerja keras saat rekapitulasi, melainkan ia juga membanting tulang saat proses persiapan pemungutan suara.
Sutisna harus berjibaku dengan logistik dari mulai surat suara, berbagai formulir dan kotak suara demi memastikannya sampai di 112 TPS itu.
"Lebih sering ketemu sama kotak saya, daeipada sama istri," ujarnya.