Pilpres 2019
Fadli Zon Ramai Disebut Tak Lolos ke Senayan, Yunarto Wijaya Ungkap Fakta Lain: Ayo Objektif
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, ramai disyukuri pengguna media sosial, Twitter. Pasalnya Fadli Zon disebut-sebut tak lolos ke Senayan.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
Dalam kicauannya, Yunarto Wijaya tampak mengkoreksi ejaan namanya yang salah.
• Andre Rosiade dan Kapitra Ampera Debat Panas Soal Klaim Menang Pilpres, Pembawa Acara Ingatkan Ini
• Terkuak Kondisi Terkini Sri Lanka Setelah Rentetan Teror Bom, Bandara di Kolombo Sempat Kacau
Yunarto Wijaya juga menyinggu soal provokasi.
"Ralat: Yunarto, bukan yunanto.. Mujani, bukan muzani... Berpikir, bukan provokasi," cuit Yunarto Wijaya.

Sebelumnya diwartakan Tribun Solo, Yunarto Wijaya mengaku tidak keberatan jika harus menjelaskan detil metodologi penghimpunan data quick count Pilpres 2019, bahkan soal sumber dana.
Itu asalkan, kata Yunarto Wijaya, BPN pun adil membuka metodologi real count internal yang menyebut Prabowo-Sandiaga menang 62 persen seperti diklaim Prabowo Subianto.
“Cara satu-satunya bagaimana kemudian, data yang diklaim 62 persen itu bisa dibuka kehadapan publik secara keilmuan. Tidak ada kaitannya dengan aspek legal dan menunjukkan siapa yang lebih benar di mata KPU,” katanya saat konfrensi pers Expose Data Hasil Quick Count Pilpres 2019 di Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
• Peserta Ujian Nasional SMP di Pantura Tangerang Masih Menggunakan Sistem Tulis
• Peringati Hari Kartini, Operator Pompa Bensin di Kelapa Gading Pakai Baju Adat
“Dan kami mengajak untuk membuka hal-hal yang peru dibuka, termasuk soal dana,” sambungnya.
Pria yang akrab disapa Toto itu menilai sikap BPN yang meragukan quick count lembaga survei terakreditasi KPU adalah upaya membangun opini di masyarakat.
“Yang terjadi tidak pernah sekalipun pihak BPN, atau minimal lembaga yang menyatakan datanya berbeda dengan lembaga survei berani membuka data sehingga yang muncul klaim konspiratif dan ujungnya membingungkan masyarakat,” tukas Toto.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan kemenangannya pada Pilpres 2019, Kamis (19/4/2019) kemarin.
"Saya prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan sauara Sandiaga Uno mendekralasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden RI tahun 2019-2024 berdasarkn perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count," ucap Prabowo Subianto.
Dijelaskannya bahwa deklarasi tersebut dilakukan lebih cepat karena pihaknya telah mengantongi bukti-bukti kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019.
"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti-bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten seluruh Indonesia," paparnya.
• Penasaran Tentang Politik Indonesia, Jadi Alasan Irwansyah Terima Tawaran Sebagai Saksi
• Andre Rosiade dan Kapitra Ampera Debat Panas Soal Klaim Menang Pilpres, Pembawa Acara Ingatkan Ini
Sementara itu Jokowi sempat memberikan pernyataan terkait hasil quick count sejumlah lembaga survei.
Jokowi menyampaikan bahwa dari hasil quick count 12 lembaga survei, menunjukkan pasangan 01 unggul dari pasangan 02.
Meski begitu, Jokowi meminta kepada para pendukungnya agar tetap bersabar menunggu hasil perhitungan resmi KPU.
"Kami menyampaikan bahwa hasil quick count dari 12 lembaga survei menyatakan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan persentase 54,05 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan persentase 45,05 persen," kata Jokowi, Kamis (18/4/2019).
"Kita tahu semua perhitungan quick count adalah cara perhitungan ilmiah."
"Akurasinya 99 persen hampir sama dengan perhitungan dengan real count."
"Namun sekali lagi kita harus tetap sabar, sabar menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU," urai Jokowi.