4 Petugas Kebersihan yang Tergeletak di Alam Sutera Over Dosis Konsumsi Excimer

"Mereka masing-masing membeli tiga buah dengan per buahnya mereka beli Rp 13 ribu - Rp 14 ribu," ujar Yurikho.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, SERPONG UTARA - Aparat kepolisian sudah mendapati keterangan dari empat pemuda yang videonya viral saat terkapar di pinggir jalan seputaran Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) beberapa hari lalu.

Setelah dirawat di Rumah Sakit Omni Alam Sutera, keempat pemuda itu diperiksa Satuan Reskrim Polres Tangsel.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho, menyebutkan, keempat pemuda itu berinisial B (20), AL (20), S (20) dan C (18). Keempatnya tinggal di bilangan Kota Tangerang.

Mereka merupakan sesama petugas kebersihan di pusat perbelanjaan di bilangan Alam Sutera.

Saat hendak pulang, keempat petugas kebersihan itu berniat mengonsumsi excimer, obat daftar G yang tidak dapat sembarangan diperjualbelikan sebelum hendak pulang.

"Mereka sengaja membeli di lapak di Graha Raya, obat jenis excimer. Mereka masing-masing membeli tiga buah dengan per buahnya mereka beli Rp 13 ribu - Rp 14 ribu," ujar Yurikho.

Sambil menunggu kendaraan umum, mereka mengonsumsi excimer itu sambil meminum kopi yang dibelinya dari penjual kopi keliling.

Diduga obat yang dikonsumsi over dosis atau melebihi kapasitas yang seharusnya hingga membuat empat pemuda itu kejang-kejang di pinggir jalan.

Saat ini, status keempat pemuda itu masih saksi, walaupun sudah terbukti mengonsumsi obat secara ilegal.

Grup G Piala AFC: Persija Jakarta Unggul Sementara 2-1 Atas Ceres Negros

Tak Hanya Konsumsi Jamu, PPK Johar Baru Juga Konsumsi Ini Guna Jaga Kesehatan

Fakta Sebenarnya Video Viral Mobil Berstiker KPU Digeruduk Orang Tak Dikenal, Tuding Modifikasi C1

Sementara polisi sedang mengejar penjaja obat tersebut yang disebutnya dijual di lapak.

"Kami akan mencoba mencari toko atau lapak penjual obat yang seharusnya tidak dijual secara bebas," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved