Pemilu 2019

Pria Ini Berteriak Pakai Toa Keliling Kampung, Ajak Warga Ikut Pemungutan Suara Ulang

Ipey mengatakan, pada pemungutan suara 17 April lalu, ia tidak memanggil warga dan tetangganya seperti saat ini.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Ipey, warga Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menggunakan toa mengajak warga dan tetangganya untuk mengikuti pemilihan ulang, Rabu (24/4/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Seorang pria terlihat berteriak menggunakan toa di sekeliling kampung dan sekitaran TPS 49, Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mengajak warga mengikuti pemungutan suara ulang.

Pria tersebut adalah Ipey (40), ia mengaku sengaja membawa toa agar suranya lebih terdengar.

Ia mengajak warga dan tetangganya untuk mencoblos di TPS lokasi pemungutan suara ulang (PSU) itu.

"Biar ramai yang nyoblos, makanya saya panggil-panggilin," ujar Ipey.

Ipey mengatakan, pada pemungutan suara 17 April lalu, ia tidak memanggil warga dan tetangganya seperti saat ini.

Namun karena PSU dan dilakukan di hari kerja, Ipey khawatir warga yang mencoblos sedikit.

"Kalau waktu itu mah enggak, kan sudah ramai," ujarnya.

Kejuaraan Asia 2019: 3 Wakil Indonesia ke Babak II, Praveen/Melati Tidak Ingin Lengah

Antisipasi Petugas KPPS Lemas, Tim Medis Lakukan Cek Kesehatan Berkala

9 Polisi yang Gugur Selama Pemilu Naik Pangkat, KPU Dibanjiri Karangan Bunga Sebagai Dukungan

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, TPS 49 Rengas mengadakan pemungutan suara ulang (PSU) khusus surat suara capres cawapres.

Hal itu karena ada 14 orang yang tidak terdaftar di DPT dan tidak memiliki A5 tapi ikut memilih, hanya surat suara capres cawapres.

Selain TPS 49, TPS 71 Cempaka Putih juga dilakukan PSU, namun untuk lima jenis surat suara.

Komisioner KPU RI Sebut Banyaknya PSU Karena Petugas Termakan Hoaks

Pemungutan suara ulang (PSU) banyak diadakan di berbagai daerah se-Indonesia karena sebab yang berbeda-beda.

Namun, jika melihat 10 PSU di Banten, sebagai besar disebabkan karena ada orang yang memilih meskipun tidak terdaftar di DPT dan tidak memiliki A5.

Komisioner KPU Republik Indonesia (RI), Ilham Saputra, menanggapi hal penyebab PSU itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved