Warga Cipinang Melayu Minta Pemerintah Bangun Tanggul di Kali Sunter
Pasalnya pembangunan tanggul Kali Sunter yang diusulkan sejak puluhan tahun lalu hingga kini belum rampung
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar harus bersabar entah sampai kapan menghadapi banjir dampak luapan Kali Sunter yang membentang di permukiman mereka.
Pasalnya pembangunan tanggul Kali Sunter yang diusulkan sejak puluhan tahun lalu hingga kini belum rampung sehingga luapan air dengan bebas merendam rumah warga.
Letak permukiman warga RW 04 yang termasuk dataran rendah membuat air cepat meluap sehingga ratusan warga terdampak banjir dengan kedalaman nyaris sepinggag orang dewasa.
Tri Agus Laksono, satu warga RW 04 mengatakan pembangunan tanggul Kali Sunter kini baru sebatas tahap memasang beronjong guna menahan luapan air.
"Banjirnya parah karena enggak ada tanggul, jadi kalau hujan deras ya enggak ada penahanan luapan air. Beronjong yang dipasang di RW 04 ini juga baru, baru beberapa bulan dipasang," kata Agus di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
Dia percaya keberadaan tanggul dapat mencegah banjir karena RW 12 yang dulunya terdampak banjir kini nyaris terbebas dari musibah setelah pemerintah membangun turap.
Padahal sebelum tanggul dibangun, Agus yang bermukim di RW 04 sejak tahun 1979 menyebut warga di RW 12 ikut menderita saat siklus banjir lima tahunan berlangsung.
"Dulunya RW 12 juga kebanjiran, tinggi airnya sama seperti di RW 04. Pas siklus lima tahun bisa sampai sepintu rumah. Tapi pas sudah dibangun tanggul jarang kebanjiran. Kalaupun banjir cuman sebetis," ujarnya.
Yuliana, warga RW 04 lainnya menyebut usulan pembangunan tanggul sudah disampaikan warga kepada pemerintah setempat sejak lama, tapi urung terlaksana.
• Titik Terang Misteri Jasad Wanita di Dalam Mobil Hotel Sheraton Media: Temuan Tas dan Jeratan Leher
• Respon Manajer Tim Menanggapi Keinginan Bruno Matos Mundur dari Persija Jakarta
• Bermodal Kostum Batman, Anda Bisa Masuk ke IIMS 2019 Secara Gratis
Ironisnya Kelurahan Cipinang Melayu merupakan satu wilayah yang tersohor sebagai wilayah langganan banjir hingga membuat warga mengungsi.
"Orang pemerintah sih sering datang, tapi dari dulu cuman ke lokasi terus foto-foto doang. Warga sampai bosan melihat orang pemerintah datang ke lokasi, sudah malas nanya keperluan mereka datang," tutur Yuliana.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, beronjong yang dipasang Pemkot Jakarta Timur tak merata di seluruh bagian sehingga tak membendung debit air Kali Sunter.
Selain beronjong yang dipasang tak merata, sejumlah cerucuk dolken tampak bercokol di bantaran Kali Sunter yang jadi hilir Kali Cikeas dan Kali Cisadane.
Permukiman warga di RW 04 yang paling parah terdampak banjir yakni di RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, RT 05, dan RT 07 dengan ketinggian berkisar antara sebetis hingga pinggang orang dewasa.