Waria di Tangerang Tikam Teman Kencannya karena Kesal Tak Dibayar

Tania pun menghabisi nyawa MD dengan cara yang sadis padahal baru saja usai berkencan dengan korban.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Tania, waria yang tega menghabisi nyawa teman kencannya karena tidak lekas dibayar di Tangerang, Kamis (2/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kejam perilaku wanita jadi-jadian di Tangerang yang tega menghabisi nyawa teman kencannya karena tak kunjung dibayar.

Perilaku Biadap oleh pelaku bernama Tania tersebut dilancarkan pada Sabtu (13/4/2019) di sebuah apartemen Grand Serpong Tower B, Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim menerangkan, perbuatan keji Tania didasari karena kekesalannya terhadap korban yang tak kunjung membayarnya usai kencan.

"Adanya cekcok karena masalah uang dengan korban inisial MD. Ada sesuatu hal atau korban ini membohongi pelaku atau bagaimana. Jadi sebenernya karena materi," jelas Abdul di Mapolres Metro Tangerang Kota, Kamis (2/5/2019).

Tania pun menghabisi nyawa MD dengan cara yang sadis padahal baru saja usai berkencan dengan korban.

Menurut Abdul, Tania menikam dada MD hingga korban kehabisan darah dan tutup usia di umurnya yang baru 29 tahun.

"Hasil cekcok itu kemudian emosi pelaku mengambil pisau yang setelah itu ditusuk kepada korban. Dari hasil visum luka tusuknya sekali di bagian dada korban," jelas Abdul.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim saat menunjukan barang bukti sebilah pisau yang digunakan Tania untuk menikam teman kencannya, Kamis (2/5/2019).
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim saat menunjukan barang bukti sebilah pisau yang digunakan Tania untuk menikam teman kencannya, Kamis (2/5/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, keduanya baru saling kenal selama tiga hari melalui media sosial dan memutuskan untuk kopi darat (kopdar) alias bertemu untuk bercinta.

"Awalnya tidak ada hubungan apa-apa. Jadi pelalu sama korban ini baru berkenalan hari. Melalui media sosial. Jadi sebenarnya secara emosional baru ketemu di hari itu," kata Abdul.

Sambil tersipu malu, Tania mengaku bahwa awalnya MD tidak menghubungi dirinya sebagai tamu melainkan ingin berperan sebagai pacar MD di sebuah kamar apartemen.

Padahal, Tania mengaku ia menaruh tarif Rp 900 ribu sekali kencan dalam waktu singkat alias short time.

"Sesudah kencan kejadiannya, tarif 900 sekali main. Dia pinginnya longtime, bukan sebagai tamu tapi sebagai pacar sendiri. Kalau dia baik ya aku juga baik," kata Tania nama warianya.

Ia menjelaskan bahwa pisau yang ia gunakan untuk menghabisi nyawa MD sudah ada dari apartemen tersebut dan tidak ia siapkan.

"Belum, pisau emang dari situ dari bawaan apartemen," katanya.

Dari perbuatan biadabnya, Tania harus mendekam di hotel prodeo paling lama 15 tahun usai disangkakan pasal 338 KUHP sub pasal 351 ayat (3) KUHP.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved