Pilpres 2019

Haikal Hassan Sebut Maruf Wakil Presiden di Ijtima Ulama 3, Pendukung Prabowo Kompak Bereaksi Begini

Haikal Hassan menyebut calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin sebagai Wakil Presiden saat menghadiri Ijtima Ulama 3 di Sentul, Bogor.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YOUTUBE Macan Idealis
Haikal Hassan di Ijtima Ulama 3. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Juru Bicara Badan Nasional Pemenangan pasangan calon 02 Prabowo-Sandiaga, Haikal Hassan menyebut calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin sebagai Wakil Presiden.

Hal tersebut disampaikan Haikal Hassan saat menghadiri Ijtima Ulama 3 di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Mendengar kekeliruan Haikal Hassan pendukung presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga yang hadir langsung memberikan sebuah reaksi dengan kompak.

Peristiwa tersebut terlihat melalui video di channel YouTube Macan Idealis, Rabu (1/5/2019).

Penelusuran TribunJakarta.com Ijtima Ulama itu dihadiri para ulama yang juga pendukung  02 Prabowo-Sandiaga.

Di depan para pendukung 02, Haikal Hassan sempat salah menyebut Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden, padahal saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu belum menetapkan siapa pemenang Pilpres 2019.

Mulanya, Haikal Hassan berada di antara para ulama yang sedang bersantap makan di meja-meja bundar.

Sebut KPU Tak Lakukan Apapun Terhadap Petugas KPPS yang Gugur, Yusuf Martak Tertunduk Diskakmat Rosi

Ungkap Klaim Kemenangan Prabowo Masuk Akal, Rizieq Shihab: Logis, Realitis dan Argumentatif

TONTON JUGA

"Para ustaz para kiai kita akan mengetuk hati Kiai Ma'ruf, Kiai Maruf adalah wakil presiden," ujar Haikal Hassan dikutip TribunJakarta.com pada Jumat (3/5/2019).

Mendengar sebutan tersebut, para hadirin yang mendengarnya langsung memberikan reaksi dengan cepat dan kompak.

Mereka menyebut Maruf Amin saat ini masih berstatus sebagai calon wakil presiden.

"Calon wakil presiden," jawab beberapa hadirin.

Sebut Klaim Kemenangan Prabowo Masuk Akal, Rizieq Shihab: Kenapa? Karena Dasarnya Betul-betul Kuat

Dituding Hina Ustaz Adi Hidayat & UAS, Andre Taulany Membantah: Demi Allah Hanya Spontan Ucapkan Itu

Mendapati dirinya salah ucap, Haikal Hassan lalu membenarkan pernyataannya.

Ia lalu mengulang pernyataan soal Maruf Amin dengan menyebutkan sebagai calon wakil presiden.

"Calon wakil presiden dari paslon 01 yang telah kita lihat secara sah dan meyakinkan banyak terjadi kecurangan," ujar Haikal Hassan membetulkan pernyataanya.

"Wallahu A'lam apakah disengaja atau tidak disengaja tapi terbukti telah terstruktur dan masif," tambahnya.

Beri Bocoran Wajah Putranya, Nikita Mirzani: Kuping Mirip Uya Kuya, Tangan Kayak Billy Syahputra

Ziarah ke Makam Sang Ayah Bareng Reino Barack Jelang Ramadan, Syahrini: Pa Lihat Mama Selalu Nangis

Lalu, Haikal Hassam berinisiatif untuk mendaftar orang yang ingin datang ke kediaman Maruf Amin.

"Mari buat daftar untuk datang ke sowan ke rumah Kiai Maruf, insha Allah dipelopori oleh teman-teman kita semua yang ada di sini."

"Siapa yang ikut? Siapa yang ikut? Ke ane ke ane," ujar pendakwah ini.

Diketahui, pernyataan Haikal Hassan itu merupakan ajakan para hadirin yang datang di Ijtima Ulama 3 untuk menyambangi cawapres Maruf Amin.

Terbaring di RS, Nikita Mirzani Murka dengan Pelayanan Sebuah Perusahaan Taksi: Bukan Sekali Aja!

Kesaksian Staf Soal Peran Ahok BTP Amankan Suara Jokowi-Maruf di Jakarta, Ini Kisahnya

Ustaz Haikal Hassan saat salah sebut jabatan Maruf Amin, Rabu (1/5/2019)
Ustaz Haikal Hassan saat salah sebut jabatan Maruf Amin, Rabu (1/5/2019) (YouTube Macan Idealis)

SIMAK VIDEONYA:

Soal 5 Rekomendasi Hasil Ijtima Ulama 3, Sandiaga Uno Tak Banyak Beri Komentar 

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno memberikan tanggapannya terkait Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional Indonesia 3, yang menghasilkan lima rekomendasi.

Kelima rekomendasi itu adalah:
1. Menyimpulkan bahwa telah terjadi berbagai kecurangan dan kejahatan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif dalam proses Pemilu 2019.

2. Mendorong dan meminta kepada BPN PAS untuk mengajukan keberatan melalui mekanisme legal prosedural tentang terjadinya berbagai kecurangan dan kejahatan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam proses Pilpres 2019.

3. Mendesak Bawaslu dan KPU memutuskan pembatalan/diskualifikasi paslon capres-cawapres 01.

Sandiaga Uno Tidak Bisa Dampingi Prabowo Saat Peringatan Hari Buruh

Sandiaga Uno Bantah Bakal Gabung ke Pemerintahan Jokowi

Ramai Soal Pernyataan Garis Keras Mahfud MD, Sandiaga Uno Bereaksi Begini

149 KPPS Meninggal, Sandiaga Uno Pertanyakan Dana RP 20 Triliun untuk Pemilu 2019

4. Mengajak umat dan seluruh anak bangsa untuk mengawal dan mendampingi perjuangan penegakan hukum dengan cara syar’i dan legal konstitusional, dalam melawan kecurangan dan kejahatan serta ketidakadilan termasuk perjuangan/diskualifikasi paslon capres-cawapres 01 yang melakukan kecurangan dan kejahatan dalam Pilpres 2019.

5. Memutuskan bahwa perjuangan melawan kecurangan dan kejahatan serta ketidakadilan adalah bentuk amar makruf nahi munkar, konstitusional dan sah secara hukum demi menjaga keutuhan NKRI dan kedaulatan rakyat.

Sandi, panggilan karibnya, menentukan sikapnya untuk menghormati ulama dan mendengar masukannya.

"Ulama tentunya harus kita muliakan. Ulama harus kita dengarkan masukannya," ujar Sandi selepas menghadiri wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/5/2019).

Saat ditanyakan mengenai poin-poin dari rekomendasi hasil ijtima itu, Sandiaga mengatakan dirinya tidak kompeten mengomentari.

Ia menerima lima poin rekomendasi itu hasil sebuah ijtima ulama.

"Saya tentunya tidak berkompetensi menanggapi apa yang disampaikan Ijtima Ulama, tentunya itu adalah hasil dari Ijtima Ulama, dan harus disikapi semua elemen bangsa," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved