Pilpres 2019

Kilvan Zen Sebut SBY Licik, Kader Demokrat Angkat Bicara Hingga TKN 01 Bela Ayah AHY

Kivlan Zen menyebut, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANTARJATI - Pernyataan Kivlan Zen yang menuding Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertindak licik saat Pilpres 2019, terus menuai komentar.

Kivlan Zen menyebut, SBY dan Partai Demokrat ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).

Selain itu, Kivlan juga menyinggung peryataan Wasekjen Demokrat Andi Arief yang menyebut ada setan gundul di Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi.

Eggi Sudjana saat ditemui awak media di depan Gedung Bawaslu, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Eggi Sudjana saat ditemui awak media di depan Gedung Bawaslu, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Kivlan justru menyebut Andi Arief yang merupakan setan gundul.

"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," jelas Kivlan Zen.

Wasekjen Demokrat sebut Kivlan Mayjen liar

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik menyerang balik Kivlan Zen terkait tudingan Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah seorang licik.

Kivlan Zen menuding SBY bertindak licik saat Pilpres 2019. Bahkan SBY dan Partai Demokrat disebut ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

Rachland Nashidik sepakat dengan ucapan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang Kivlan Zen.

"Kata Presiden RI ke-empat, Abdurrahman Wahid, Kivlan Zen itu "Mayjen Kunyuk". Mungkin karena dinilai liar dan biang onar," ujar Rachland Nashidik kepada Tribunnews.com, Jumat (10/5/2019).

Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019)
Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019) (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Karena itu dia tegaskan, tidak layak Kivlan Zen yang 'kunyuk' menilai seorang sosok Presiden keenam RI.

"Masa Kunyuk mau menilai manusia, Presiden RI Ke-enam pula, yang jauh melebihinya dalam hal apa pun?" sindir Rachland Nashidik.

Karena itu menurut Rachland Nashidik, tidak usah ditanggapi serius tudingan Kivlan Zen.

"Tidak pantas dan tidak penting. Cuma sebangsa kunyuk yang mau dengar," ucapnya.

TKN Jokowi bela SBY

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin membela Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari tudingan Kivlan Zen.

Kivlan Zen menuding SBY bertindak licik saat Pilpres 2019.

Bahkan SBY dan Partai Demokrat disebut ingin menjegal Prabowo Subianto batal menjadi capres di Pilpres 2019.

politisi Golkar Ace Hasan Syadzily usai dilantik sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, di Ruang Rapat Komisi VIII, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
politisi Golkar Ace Hasan Syadzily usai dilantik sebagai Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, di Ruang Rapat Komisi VIII, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018). (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily menegaskan SBY adalah seorang demokrat sejati.

"Pak SBY merupakan figur yang taat terhadap konstitusi dan akan melakukan langkah-langkah sesuai dengan koridor hukum. Beliau seorang demokrat sejati," tegas politikus Golkar ini kepada Tribunnews.com, Jumat (10/5/2019).

Dia melihat Kivlan Zen dan pendukung Prabowo lain semakin ditinggalkan anggota koalisinya karena sikap yang tidak mengundang simpati.

Apalagi kini, imbuh dia, Kivlan Zen menyerang siapa saja, termasuk SBY yang merupakan kawan koalisi Prabowo.

"Apa yang dilakukan dan dikatakan Kivlan Zen semakin membuat rakyat tidak simpatik dan menunjukan dirinya kalap. Sehingga dia menyerang sana sini," ucapnya.

"Kami yakin bahwa Pak SBY tidak memiliki chemistry dengan orang-orang seperti Kivlan Zen ini," jelasnya.

Demokrat klaim SBY berjuang keras menangkan Prabowo

Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait pernyataan Kivlan Zen yang menyebut Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) licik.

Menurut Ferdinand Hutahaean, Kivlan Zen tidak tahu perjuangan SBY memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Saya pikir pak Kivlan terlalu berlebihan berbicara ya dia tidak tahu bahwa pak SBY begitu keras berjuang untuk memenangkan pak Prabowo-Sandi, " katanya saat dihubungi, Kamis (9/5/2019),

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (YouTube/TalkshowtvOne)

Menurut Ferdinand selama Pilpres 2019, justru Prabowo yang tidak terlalu banyak mendengarkan arahan dan masukan SBY.

"Jadi saya pikir tidak perlu saling menuding begini, saling menyalahkan, kita jangan menambah lawan. Karena lawan yang ada saat ini saja tidak dilawan," katanya.

Menurut Ferdinand, SBY sangat keras menginginkan Prabowo-Sandi menang. 

Hanya saja justru Prabowo tidak menyambut baik.

Malahan Prabowo sering melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri salah satunya menyerang SBY.

"Jadi saran saya mohon maaf kepada pak Kivlan tidak ingin menggurui tetapi sebaiknya pak Kivlan tidak usah terlalu banyak bicara yang tidak produktif yang justru kontraproduktif terhadap pemenangan pak Prabowo," katanya. (Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved