Pilpres 2019

Novel Bamukmin Beberkan Tujuan Gerakan Kedaulatan Rakyat, Ace Hasan-Aria Bima Kompak Lakukan Ini

Anggota Tim Advokasi B Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin membeberkan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat.

Tribunnews.com / Rina Ayu
Panitia Kongres Nasional Alumni 212, Novel Bamukmin, di Lapangan Medan Merdeka, Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota Tim Advokasi BPN Prabowo-Sandiaga Novel Bamukmin membeberkan perbedaan people power dan kedaulatan rakyat.

Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, TKN Jokowi-Maruf Amin Ace Hasan dan Aria Bima kompak memberikan sebuah reaksi.

Tak cuma itu Ace Hasan juga dengan lantang mengkritisi penjabaran Novel Bamukmin soal kedaulatan rakyat.

Peristiwa tersebut terjadi saat Novel Bamukmin, Ace Hasan, dan Aria Bima hadir sebagai narasumber di acara Mata Majwa Trans 7, pada Rabu (15/5/2019).

Awalnya pembawa acara tersebut, Najwa Shihab menanyangkan video saat Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais menegaskan menggati people power dengan kedaulatan rakyat.

Najwa Shihab lantas meminta Novel Bamukmin untuk menjelaskan perbedaan kedua hal tersebut.

Novel Bamukmin mengatakan selama ini people power selalu diidentikan sebagai gerakan makar.

Maka hal tersebut yang membuat BPN memutuskan menggantinya dengan gerakan kedaulatan rakyat.

Kisah Bayi Alami Luka Serius Usai Dipegang Banyak Orang di Kondangan: Dagingnya Kelihatan

Minta Rizieq Shihab Kembali ke Jalan yang Benar, Wiranto Ungkap Kedekatannya dengan FPI

TONTON JUGA

"Ya mungkin karena memang people power ini diasumsikan dengan makar, ya harus kita ganti dengan kedaulatan rakyat," ucap Novel Bamukmin, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Trans 7, pada Kamis (16/5/2019).

Ia menegaskan meski berganti nama, people power dan kedaulatan rakyat memiliki tujuan yang sama, yakni menuntut keadilan dalam perhitungan suara di Pilpres 2019.

"Tujuannya sama, kita hanya minta satu, yaitu keadilan enggak lebih dari itu," tutur Novel Bamukmin.

Novel Bamukmin mengunkapkan cara yang ditempuh BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan adalah melalui konstitusi.

Dinilai Sudjiwo Tedjo Remehkan Caleg Muda yang Lolos ke Senayan, Irma Chaniago: Sukanya Nuduh-Nuduh

Pusing hingga Merasa Ada yang Gerak di Tubuhnya, Dinar Candy: Kesel Ngomong, Gak Usah Kirim Gituan

Ia menjelaskan BPN Prabowo-Sandiaga telah sepakat tak menggunakan cara dengan menurunkan massa ke jalan.

"Dengan cara konstitusi," kata Novel Bamukmin.

"Dengan berbagai macam cara yang InsyaAllah mudah-mudahan kita tempu dengan konstitusi,"

"Kalau kita melihat kemarin penyampain direktur BPN Bang Dasco kalau tim kita ini akan memenuhi jalur konstitusi, tidak memenuhi yaitu jalur jalanan, itu tim BPN Advokasi," tambahnya.

Bukan Dara, Ariel Noah Bongkar Lagu Ini yang Paling Personal Baginya Singgung Perubahan Kehidupan

Dinilai Sudjiwo Tedjo Remehkan Anak Muda yang Lolos ke DPR, Irma Chaniago: Sukanya Nuduh-Nuduh

Mendengar penjelasan Novel Bamukmin, Ace Hasan dan Aria Bima kompak mengangguk-anggukan kepala mereka.

Mereka juga bersamaan mengatakan hal tersebut adalah langkah yang bagus.

"Bagus," ucap Aria Bima dan Ace Hasan seraya menganggukan kepala.

"Itu langkah yang bagus," tambah Ace Hasan.

Viral di IG! Diperlakukan Begini Saat Kondangan, Seorang Bayi Alami Luka Serius: Dagingnya Keliatan

Sebut Nama Rizieq Shihab Saat Bahas Tokoh yang Menghasut, Wiranto Beberkan Kedekatannya dengan FPI

Walau menilai langkah BPN Prabowo-Sandiaga dalam menuntut keadilan bagus, namun Ace Hasan mengkritisi penggunan frasa 'kedaulatan rakyat'.

Menurutnya kedaulatan rakyat sudah diwujudkan saat Pemilu, 17 April 2019 silam.

Ace Hasan mengatakan hasil dari Pemilu 2019 maka seharusnya diterima oleh BPN Prabowo-Sandiaga.

"Namun saya ingin mengkritisi juga soal kedaulatan rakyat, kita tahu negara kita ini memang kedaulatan rakyat," kata Ace Hasan.

"Perwujudan dari kedaulatan rakyat ya melalui Pemilu,"

Tito Karnavian Bereaksi Saat Ustaz Abdul Somad Pertanyakan Penangkapan yang Terkesan Tebang Pilih

Gambar Mata Satu di Kafe Gibran Rakabuming Diungkit, Kaesang Pangarep Tanyakan Ini: Kok Gak Ngomong?

"Pemilu yang dilaksanakan 17 April yang lalu, oleh karena itu hasil dari 17 April yang lalu ya kita harus turuti,"

"Dan kita harus siap menang, dan harus siap kalah," tambahnya.

Penjelasan Ace Hasan itu rupanya disambut tepuk tangan penonton.

Ia mengatakan seharusnya BPN Prabowo-Sandiaga tak perlu lagi melakukan mobilsisasi massa ataupun penekanan terhadap KPU dan Bawaslu terkait hasil perolehan suara di Pilpres 2019.

Berniat Salat Magrib, Annisa Pohan Malah Takjub dengan Perlakuan Pihak Masjid Singapura: MasyaAllah

Tegas Sebut Rizieq Saat Bahas Tokoh yang Mengompori, Wiranto Ungkap Kedekatannya dengan FPI di 1998

Ace Hasan menjelaskan apabila Prabowo-Sandiaga tak terima dengan hasil suara di Pilpres 2019, maka mereka bisa kembali mencalonkan diri lima tahun mendatang.

"Jadi tidak perlu melakukan tekanan, atau mobilasi masa sampai 22 Mei," ucap Ace Hasan.

"Kalau enggak terima ya maju lagi lima tahun mendatang," tambahnya.

Politikus Partai Gerindra Riza Patria tak sepakat dengan Ace Hasan.

Ia mengatakan kedaulatan rakyat adalah hak untuk berpolitik, sehingga sah saja apabila BPN Prabowo-Sandiaga menuntut keadilan di tengah Pilpres 2019 yang ia anggap penuh dengan kecurangan.

Ayu Ting Ting & Shaheer Sheikh Berdansa Sambil Saling Tatap, Denny Darko: Mereka Tak Akan Bersama!

Ustaz Abdul Somad Pertanyakan Penangkapan yang Terkesan Pilih-pilih, Tito Karnavian Bereaksi Ini

 

SIMAK VIDEONYA:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved