Pemilik Warkop yang Dibakar Massa: Saya Dibangunin, Hendak Dipukuli Karena Disangka Polisi

"Sumpah, saya kaget banget. Tau-tau dibangunin paksa, saya mau dipukulin disangka polisi. Saya bilang, saya bukan polisi tapi yang punya warkop," kata

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Ismail (68), pemiliki warkop yang dijarah massa aksi, di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Pemilik warung kopi (warkop), Ismail (68), mengalami kerugian Rp 20 juta usai tokonya dibakar massa aksi di Jalan KH Wahid Hasyim, Sabang, Jakarta Pusat.

Kata Ismail, insiden tersebut terjadi pada sekira pukul 23.00 WIB, Rabu (22/5/2019).

"Kejadiannya semalam jam sebelas. Buku tabungan, dua kompor, bangku, penggorengan, panci, gas elpiji, habis kebakar. Rugi saya, kira-kira dua puluh juta (Rp20 juta)," kata Ismail, di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).

Ismail menjelaskan, kejadian bermula ketika massa aksi yang hendak menuju ke Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat.

Massa aksi, lanjutnya, melihat ada Pospol Sabang yang ternyata berada di samping warkop milik Ismail.

"Sumpah, saya kaget banget. Tau-tau dibangunin paksa, saya mau dipukulin disangka polisi. Saya bilang, saya bukan polisi tapi yang punya warkop. Tapi mereka tidak percaya," jelas Ismail.

"Akhirnya ada lima orang yang membela saya, mereka bilang (jangan dipukulin, kasihan). Nah, saya lihat ada orang pakai kaos putih teriak provokator begitu. Dia bilang, bakar saja bakar pospolnya," sambung Ismail.

Tak lama, kata Ismail, massa aksi ada yang terprovokasi dan segera membakar Pospol Sabang hingga apinya merembet ke warkop miliknya.

"Satu orang langsung menyiram bensin ke dalam Pospol. Terus apinya menyambar ke warkop saya. Sedih saya, tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Ismail yang memiliki empat orang anak.

Saat api mulai padam, lanjut Ismail, dirinya langsung merangsek ke dalam warkop guna mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Sayang, kata Ismail, tak ada satu pun barang yang tersisa.

"Semuanya jadi abu. Sakit hati saya. Tapi mau bagaimana lagi, yang penting badan saya masih selamat," Ismail bersedih.

Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, warkop milik Ismail tampak tak berbentuk. Semua menjadi abu dan warung beserta Pospol Sabang, Jakarta Pusat diberi garis polisi.

Parahnya, leher sebelah kanan Ismail terluka akibat terkena serpihan kaca dari bangunan Pospol Sabang yang terbakar.

Polisi mengganti kawat berduri yang dipasang di depan Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) malam.
Polisi mengganti kawat berduri yang dipasang di depan Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) malam. (TRIBUNJAKARTA.COM/Gerald Leonardo)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved