Lebaran 2019
Mengejar Untung Para Penjual Uang Baru di Kota Tua
Pengendara harus memelankan laju kendaraannya saat melintas di kawasan Kota Tua, tepatnya di sekitar depan Museum Bank Mandiri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Pengendara harus memelankan laju kendaraannya saat melintas di kawasan Kota Tua, tepatnya di sekitar depan Museum Bank Mandiri.
Selain karena lalu lintas padat, terdapat pelican crossing untuk pejalan kaki menyeberang dan pedagang kaki lima, keberadaan para penjual uang baru menjadi pemandangan lainnya.
Ya, semakin mendekati Idul Fitri, para penjual uang baru terlihat cukup banyak di kawasan tersebut.
Tak hanya duduk di trotoar sambil menanti orang menghampiri, ada juga penjual yang inisiatif mendekat ke arah pengendara yang melintas.
Cuaca cukup terik ditambah debu jalanan yang menggulung bercampur polusi dari knalpot kendaraan sama sekali tak menyuruti semangat mereka.
Sambil mengibaskan uang baru yang dipegangnya, para pedagang yang agresif itu layaknya calo tiket atau pun porter yang siap 'memburu' pengendara yang melintas.
Meski tak semua usahanya berhasil, namun ada juga satu-dua pengendara yang memang menuruti keinginan mereka.
• Bikin Gaduh, Kecamatan Mampang Prapatan Sita 500 Petasan Korek Milik Pedagang
• Ingin Liburan Namun THR Habis? Simak Sederet Tujuan Wisata Murah Meriah untuk Kamu Warga Ibu Kota
• Ani Yudhoyono Dikabarkan Koma, Kader Partai Demokrat Imelda Sari: Ibu Dalam Kondisi Harus Ditidurkan
Sekadar bertanya harga uang baru yang dijual para pedagang itu.
Keberadaan penjual uang baru di kawasan Kota Tua memang tak hanya ada saat jelang Lebaran.
Namun, kalau untuk jelang Lebaran ini, jumlah mereka memang menjadi lebih banyak. Merekalah yang disebut penjual uang musiman. Membedakannya pun tak cukup sulit.
Untuk pedagang yang memang setiap harinya menjual uang baru di kawasan ini, biasanya duduk di trotoar sambil menutupi kepalanya dengan payung.
Tumpukan uang kertas diletakan di sebuah kursi plastik. Jumlahnya pun cukup banyak bahkan sampai lebih dari 10 tumpukan uang baru.
Sedangkan untuk pedagang yang musiman biasanya mereka lebih agresif. Mereka memilih berdiri di pinggir jalan sambil memegang beberapa gepok uang baru.
Sedangkan sisanya dimasukan ke dalam tas ransel yang ia gemblok di depannya.