Lebaran 2019
Mengejar Untung Para Penjual Uang Baru di Kota Tua
Pengendara harus memelankan laju kendaraannya saat melintas di kawasan Kota Tua, tepatnya di sekitar depan Museum Bank Mandiri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
"Kalau duduk terus mana ada yang mau datang, apalagi pedagangnya banyak," ujar Lidya, salah seorang pedagang uang baru di kawasan Kota Tua, Jumat (31/5/2019).
Sama seperti di tempat lain, uang baru yang mereka jual terdiri dari pecahan Rp 2000 hingga Rp 20000.
Keuntungan yang diperoleh yakni 10 persen dari setiap Rp 100 ribu uang baru yang mereka jual.
Lidya mengklaim untung yang diambilnya tak memberatkan para pembeli ketimbang harus mengantre sendiri di bank, terlebih di saat sudah mendekati Lebaran.
"Udah pada habis bang uang baru kalau di bank. Belum lagi antrenya lama kan, jadi ya mereka pilih yang praktis aja," kata Lidya.
Meski bukan penukaran uang resmi, ia menjamin uang kertas yang dijualnya asli.
Ia pun selalu mempersilahkan pembelinya untuk mengecek terlebih dahulu uang yang ia jual.
Kalau memang mereka tak yakin, ia pun tak memaksa dan mempersilahkannya mencari ke tempat lain.
"Yang penting itu kepercayaan. Kita disini kan memang sudah rutin jualannya disini. Kalau emang enggak bener pasti kan sudah enggak ada yang kesini, tapi nyatanya kan masih banyak yang nukar disini," katanya.
Lebaran masih lima hari lagi, Lidya dan para penjual uang baru di tempat ini pun masih berharap semua uang baru yang dijualnya ludes terjual.
"Untuk sementara lumayan lah, paling banyak itu yang pecahan Rp 5000 dan Rp 10000," kata dia.