Lebaran 2019
Tak Ada Persiapan Lebaran Bagi Para Imigran Pengungsi di Rumah Detensi Kalideres
Segala cara seolah diperjuangkan pemudik demi bisa merayakan hari kemenangan sambil berkumpul bersama keluarga tercinta.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Hari Raya Idul Fitri 1440 H tinggal hitungan hari.
Banyak masyarakat telah mempersiapkan beragam hal untuk menyambut datangnya hari kemenangan.
Ribuan pemudik juga sudah bertolak menuju kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga tercinta.
Aktivitas Terminal Kalideres, Jakarta Barat pun terlihat dipenuhi ribuan pemudik yang ingin berangkat menuju kampung halamannya.
Segala cara seolah diperjuangkan pemudik demi bisa merayakan hari kemenangan sambil berkumpul bersama keluarga tercinta.
• Jasa Marga: Sampai H-6 Lebaran, 373 Ribu Kendaraan Tingalkan Jakarta ke Arah Tiga Penjuru
Namun tak jauh dari Terminal Kalideres pemandangan kontras terlihat, tepatnya di sekitar Kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta.
Para imigran dari Afrika dan Timur Tengah terlihat duduk mengemper di trotoar Jalan Peta Selatan, Kalideres.
Seolah tak ada bedanya antara hari biasa dengan jelang Idul Fitri.
Tak ada belanja baju baru, kue lebaran apalagi mudik dan berkumpul bersama seluruh keluarga besarnya.
Kondisi negara mereka yang dilanda konflik tak berkesudahan membuat para imigran ini harus terdampar jauh sampai ke Indonesia demi mencari kehidupan yang lebih tenang.
Seperti yang dialami Badri Ibrahim (27) imigran asal Sudan yang sudah empat bulan berada di sekitar Rudenim Kalideres.
Untuk pertama kalinya, ia pun akan merayakan Lebaran di negara orang tanpa kepastian.
"Ya nanti Salat Ied saja di dekat sini, setelahnya ya paling maaf-maafan sama yang sesama tinggal disini," kata Badri kepada TribunJakarta.com, Jumat (31/5/2019).
Badri pun belum bisa membayangkan bagaimana nantinya menyambut datangnya Idul Fitri tak berada di negara asalnya.