Jalan Kaki Surabaya-Jakarta, Ini Alasan Man Rambo Gaungkan Bahaya Narkoba
Pria yang akrab disapa Man Rambo ini tak lelah mengendong dua papan ukuran besar berisi imbauan bahaya narkoba
Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Meski harus berhadapan dengan terik matahari, debu, asap knalpot, dan bahaya lain di jalan, semangat Satuman (57) berjalan kaki menempuh Surabaya-Jakarta mengkampanyekan bahaya narkoba tak kendor.
Ditemui di Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur, pria yang akrab disapa Man Rambo ini tak lelah mengendong dua papan ukuran besar berisi imbauan bahaya narkoba.
Sebelum menggaungkan bahaya narkoba, dia lebih dulu menjajal ratusan kilometer Surabaya-Jakarta untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia tahun 2018 lalu.
"Ini sudah ketiga kalinya saya jalan kaki Surabaya-Jakarta. Sekarang saya mengkampanyekan bahaya narkoba, karena narkoba ini luar biasa berbahaya," kata Man Rambo di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/6/2019).
Mantan narapidana yang pernah menghuni Penjara Kalisosok selama 12 tahun ini nekat meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir angkot.

Keputusan yang ia ambil demi hidupnya itu bukan tanpa sebab.
Dia mengaku prihatin dengan maraknya peredaran narkoba yang menyasar generasi muda jadi penyalahgunaan narkotika lalu berujung jadi narapidana.
"Sudah berapa istri dan anak yang menangis karena suaminya sakit atau masuk penjara. Berapa banyak orang tua yang menangis karena anaknya masuk penjara karena narkoba," ujarnya.
Sebagai mantan preman dan narapidana yang tubuhnya pernah mencicipi pukulan, senjata tajam, hingga timah panas aparat, dia mengaku mahfum bahaya narkoba sejak lama.
Namun pertemuan dengan sahabatnya yang baru keluar penjara akibat narkoba tahun lalu membuatnya kian sadar bahwa peredaran narkoba terus meningkat dan mencari tumbal baru.
"Teman saya yang baru keluar penjara menyesal pakai narkoba karena anaknya meninggal sewaktu dia masih di penjara. Dia masuk penjara pas anaknya umur satu tahun, anaknya meninggal umur empat tahun," tuturnya.
• Hingga Siang Ini, Jumlah Pengunjung Ragunan Tembus 62 Ribu
• VIDEO Melihat Suasana RPTRA Kejora, dari Fasilitas hingga Aneka Tanaman yang Dimilikinya
• Bingung Libur Lebaran? Museum Bahari di Jakarta Utara Bisa Jadi Alternatif
Tangis penyesalan sahabat yang pernah bersama mengarungi kelamnya kehidupan jalanan dan kriminal itu jadi titik awal Man Rambo mengkampanyekan bahaya narkoba.
Penghasilannya menarik angkot yang tak seberapa dia gunakan mencetak brosur bahaya anti narkoba lalu dibagikan kepada masyarakat yang ditemui di perjalanan.
"Dulu saya dibayar untuk jaga gedung, jaga tanah. Berantem, dibacok, kena tembak polisi sudah pernah. Dari dulu saya sudah banyak lihat orang pakai sabu, putau, segala macam. Jadi saya tahu bahaya narkoba," lanjut Man Rambo.