Bertaruh Nyawa, Petugas Damkar Tangerang Selatan Minta Naik Gaji
Wakil Komandan Pleton Damkar Tangsel, Muradih, mengatakan, gaji para petugas Damkar jika ditotal hanya Rp 2,4 juta per bulan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TRIBUN JAKARTA, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG UTARA - Gaji seseorang biasanya berbanding lurus dengan tugasnya. Jika tugasnya berat dan menuntut tanggung jawab yang tinggi biasanya gajinya juga besar.
Namun hal itu tidak berlaku bagi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan (Tangsel).
Wakil Komandan Pleton Damkar Tangsel, Muradih, mengatakan, gaji para petugas Damkar jika ditotal hanya Rp 2,4 juta per bulan.
Muradih menjelaskan, para petugas Damkar Tangsel jumlahnya mencapai 180 orang.
Mereka bekerja pergantian dengan sistem satu hari tugas siaga di pos, setelahnya dua hari siaga di rumah.
Saat sedang di rumah berkumpul bersama kelurga, bisa tiba-tiba panggilan dinas dan siap bertempur dengan api.
"Kita gaji Rp 2,4 ya anggota, kalo komandan itu paling 2,8," ujar Muradih saat ditemui di markas Damkar Tangsel di bilangan Vila Melati Mas, Serpong Utara, Tangsel, Senin (10/6/2019).
Muradih menyesalkan gaji para petugas yang terkenal dengan jaket oranyenya itu mendapat gaji di bawah upah minimum kota Tangsel yang sebesar Rp 3,8 juta.
Ia bahkan membandingkan gaji Damkar yang lebih kecil dari seorang pekerja bangunan.
"Kalah kita sama tukang. Bangunan aja tukangnnya 150 (ribu rupiah), kenek bisa 100 (ribu rupiah) lah kita di bawah kenek," ujarnya dengan nada tinggi.
Saat bekerja di hari raya, seperti saat libur lebaran. Mereka hanya mendapat uang tambahan yang disebut Uang Ketupat sebesar Rp 50 ribu.
"Yang kurang mah kesejahteraan bang.ya kalau bisa mah naik gaji," harapnya.
Keluhan terkait kesejahteraan juga diutarakan Komandan Rescue Damkar Tangsel, Ilham Faturohman.
Ia mengatakan, meskipun kerap meninggalkan keluarga berdinas, jika bisa menafkahi keluarga dengan cukup hatinya akan tenang.
"Kita kan memikirkan keluarga juga," ujar Ilham.