Gelar Olah TKP, Polisi Ambil Sidik Jari di Toko Emas Balaraja yang Digasak Perampok Bersenpi

Hingga malam ini, unit identifikasi Polresta Tangerang masih melakukan penelusuran dan olah TKP di toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Kanit Iden Polresta Tangerang, Aipda Ardiansyah saat ditemui usai melakukan olah TKP di toko emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Sabtu (15/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, BALARAJA - Hingga malam ini, unit identifikasi Polresta Tangerang masih melakukan penelusuran dan olah TKP di toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Lantaran toko emas tersebut dibobol dua perampok bersenjata api laras pendek dan pedang samurai pada Sabtu (15/6/2019) pagi hari.

Pemilik toko pun merugi hingga enam kilogram emas seharga Rp1,6 miliar dalam sekejap.

Aksi bandit yang beraksi serba menggunakan baju hitam dan topi itu pun terekam kamera pengintai atau CCTV toko tersebut.

Kanit Iden Polresta Tangerang, Aipda Ardiansyah menerangkan, hingga malam ini jajarannya masih mengumpulkan sidik jadi yang tertempel di sekat-sekat toko emas Permata.

"Kita baru ambil sidik jari beberapa, karena di situ banyak sidik jari, banyak yang ditinggalkan. Kita belum tahu apakah itu pelaku atau bukan. Mudah-mudahan yang kita panggil itu adalah milik pelaku," ucap Ardiansyah usai olah TKP lanjutan, Sabtu (15/6/2019).

Menurutnya, cukup sulit mengambil sidik jari pelaku lantaran saat kejadian banyak orang yang berkumpul dan memegang tempat yang sama secara bersamaan.

Download Lagu DJ Snake - Taki Taki, Viral Di Masyarakat Indonesia

Evan Dimas dan Beto Sementara Bawa Timnas Indonesia Hajar Vanuatu 6-0

VIDEO Polisi Tangkap Pria Koboi Todongkan Senjata di Jakarta Pusat

Selanjutnya, polisi juga mengandalkan gambar rekaman kamera CCTV yang merekam semua aksi perampok bersenjata samurai dan senjata api.

"Saya lihat ada dua CCTV terpasang dan kelihatan jelas. Videonya sendiri saya belum lihat, nanti ada di unit lain yang sudah ada," jelasnya.

Dari pantauan di lapangan, toko emas Permata tersebut tidak dipasang garis polisi usai olah TKP lanjutan.

Menurut Ardiansyah, lantaran polisi sudah cukup mengumpulkan data yang nantinya akan diolah untuk mengindentifikasi dan mengetahui identitas korban.

"Dari keterangan saksi sudah cukup, sedangkan yang di sini sudah ada fakta CCTV sudah jelas, jadi tidak di police line karena data sudah lengkap," ucap Ardiansyah.

Sebelumnya, duo perampok lengkap dengan pistol dan pedang samurai tiba-tiba merampok toko emas Permata dan bawa kabur 6 kilogram emas senilai Rp1,6 miliar.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif menerangkan, saat toko melayani pelanggan, turun dua orang pria dari mobil mengenakan masker atau penutup wajah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved