Warga Rusun Komarudin Keluhkan Harga Air Yang Mahal: Airnya Bau Besi
Hal ini diungkapkan Sitanggang, satu diantara warga penghuni Rusun Komarudin Blok F. Ia mengatakan biaya perkubiknya seharga Rp 5.500 dinilai mahal
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Warga di Rumah Susun (Rusun) Komarudin, Jalan P Komarudin 2, Cakung, Jakarta Timur mengeluhkan harga air yang mahal.
Hal ini diungkapkan Sitanggang, satu diantara warga penghuni Rusun Komarudin Blok F. Ia mengatakan biaya perkubiknya seharga Rp 5.500 dinilai mahal olehnya. Sebab dalam sebulannya ia harus membayar Rp 350 ribu untuk air saja.
"Air di sini mahal, perkubiknya Rp 5.500. Saya di rumah ber-6, kalau satu orang tiap mandi habiskan satu bak aja sudah berapa. Makanya saya tiap bulan bayar untuk air aja bisa Rp 350 ribu," jelasnya saat ditemui di warung klontong di area Rusun Komarudin, Selasa (2/7/2019).

Biaya tersebut harus ia bayarkan sebelum tanggal 20 tiap bulannya berbarengan dengan biaya sewa rusun.
"Saya tinggal di lantai 2 dengan harga Rp 461 ribu. Jadi sebelum tanggal 20 itu saya harus bayar air dan sewa. Belum lagi ditambahkan biaya listik yang bisa mencapai Rp 400 ribu," tutupnya.
• Tersangka Pembacok Kakak Ipar Dikenal Arogan dan Pemarah di Kampungnya
• Disdik Kota Bekasi Sebut Kesalahan Jarak Zonasi Akibat Faktor Orangtua
• VIDEO Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Pembunuhan Purnawirawan TNI AL di Depok
Selain itu ia menyesalkan air hasil pemurnian PT Aetra yang dinilai kurang bersih. Menurutnya air tersebut masih berbau besi.
Untuk itu, Sitanggang berharap kualitas air bisa bersih untuk biaya yang terbilang mahal. Ia juga berharap kepada Pemerintah untuk adanya subsidi terkait biaya sewa satu unit rusun.