Pemkot Jakarta Barat Bakal Copot Spanduk Penolakan Terhadap Pengungsi di Kalideres
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen meminta jajarannnya untuk mencopot spanduk penolakan warga terhadap para pengungsi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Muhammad Zen meminta jajarannnya untuk mencopot spanduk penolakan warga terhadap para pengungsi.
"Saya akan instruksikan kepada lurah agar nanti spanduk penolakan dicopot," ujar Zen saat meninjau pengungsi di Gedung eks Kodim Jakarta Barat di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).
Zen mengatakan, pihaknya juga akan memberikan pemahaman kepada warga yang menolak keberadaan pengungsi di tempat ini.
"Sementara kalau ada penolakan, itu tugas kami, walikota, camat, lurah, RT/RW, untuk bisa mengajak warga sekitar untuk peduli ya," kata Zen.
"Mereka juga kan nggak mau kayak gini, nasibnya seperti ini. Ini tugas kita, sama sama manusia, kita bantu. Prinsip kita, mereka akan kita bantu. Sampai kapannya, itu kebijakan pimpinan yang di atas," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah spanduk penolakan terhadap keberadaan pengungsi semakin banyak dipasang di sekitar Gedung Eks Kodim Jakarta Barat di Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat.
• SMAN 58 Gencar Tekan Penggunaan Plastik, Siswa Diimbau Bawa Tempat Makan dan Minum dari Rumah
• Tempat Pembuangan Sampah Liar di Kanal Banjir Timur Ganggu Kenyamanan Warga
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, spanduk penolakan itu kini tak hanya terpasang di depan kantor pengungsian saja.
Namun di seluruh akses Komplek Daan Mogot Baru juga terpasang spanduk penolakan tersebut.
Spanduk tersebut diantaranya bertuliskan "Kami warga Komplek Daan Mogot Baru menolak tempat penampungan imigran di komplek kami".
Selain itu, ada juga spanduk penolakan yang tulisannya cukup keras menyebut bahwa urusan imigran bukan urusan warga perumahan tersebut.
"Boss, pengungsi imigran urusan pemerintah-UNHCR, bukan urusan komplek perumahan. #Tolakpengungsidiperumahan", tertulis salah satu spanduk yang terpasang di depan gedung pengungsian.