Tanggapan Mendikbud Soal Kasus Rumini yang Membongkar Dugaan Pungli di SDN Pondok Pucung 2
Muhadjir tegas mengatakan bahwa dirinya menolak tegas segala praktik kecurangan dalam hal ini pungli di sekolah.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, angkat bicara terkait kasus Rumini yang mencoba membongkar dugaan kasus pungli di bekas sekolah tempatnya mengajar, SDN Pondok Pucung 2, Tangerang Selatan (Tangsel).
Seperti diketahui, Rumini (44), melaporkan dugaan praktik pungli di SDN Pondok Pucung 2, dan justru malah mendapat pemecatan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel.
Rumini menyuarakan sejumlah pungutan yang diminta sekolah kepada wali murid terkait uang komputer, instalasi proyektor dan pembelian buku secara mandiri
Muhadjir tegas mengatakan bahwa dirinya menolak tegas segala praktik kecurangan dalam hal ini pungli di sekolah.
"Pokoknya kita tidak mentoleransi praktik-praktik kecurangan, praktik-praktik yang tidak baik di sekolah. Karena sekolah ini lembaga pendidikan, sekolah secara umum dan secara khusus," ujar Muhadjir saat meninjau hari pertama masuk sekolah di Permata Insani Islamic School, Kabupaten Tangerang, Senin (15/7/2019).
• Pemkot Jakarta Barat Bakal Copot Spanduk Penolakan Terhadap Pengungsi di Kalideres
• SMAN 58 Gencar Tekan Penggunaan Plastik, Siswa Diimbau Bawa Tempat Makan dan Minum dari Rumah
Muhadjir berpendapat, sekolah merupakan dasar dari tumbuh kembang anak-anak yang kelak akan membentuk peradaban.
"Karena memang pendidikan itu harus bersih, karena pendidikan itu kan bisa dibilang hulu dari peradaban bangsa ini," jelasnya.
Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jalannya pendidikan di Indonesia, Muhadjir tidak ingin sekolah gagal membentuk karakter yang baik pada anak-anak.
"Kalau hulu sudah diiisi dengan praktik-praktik kecurangan, ketidakjujuran, kita tidak bisa berharap banyak di hilirnya," jelasnya.