Idul Adha 2019
Setahun Sekali Makan Daging, Bocah Kuli Pungut Pasar Induk Kramat Jati Sambut Gembira Idul Adha
Idul Adha atau Idul Qurban merupakan salah satu hari raya Islam yang jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Anak-anak kuli pungut di Pasar Induk Kramat Jati mengaku bahagia setiap kali dengar kata 'Idul Adha'.
Idul Adha atau Idul Qurban merupakan salah satu hari raya Islam yang jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri.
Idul Adha juga identik dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi atau kerbau maupun domba atau kambing.
Anak-anak kuli pungut barang sisa yang berusia dibawah 15 tahun di Pasar Induk Kramat Jati, rupanya selalu bahagia ketika kita mengucapkan kata 'Idul Adha'.
Kebahagiaan mereka bukanlah sekedar senang melihat banyaknya hewan yang berjajar di jual di jalan maupun permukiman. Namun ketika Idul Adha mereka akan merasakan makan daging.
Ya, daging. Hanya satu tahun sekali mereka bisa menikmati makanan ini.
Runinda (6) salah satunya. Ia yang merupakan anak yatim karena sang ayah sudah meninggal dunia, harus berhenti sekolah karena sang ibunda tak kuat membiayai sekolahnya.
Jangankan untuk sekolah, untuk makan sehari-hari saja ia harus membantu sang ibu untuk mengumpulkan barang sisa yang dijual Rp 5 ribu perplastiknya.
• Cerita Bocah Kuli Pungut Pasar Induk Kramat Jati: Bantu Ibu, Sisihkan Uang untuk Ayah di Penjara
"Aku kalau makan biasanya dua kali kalau enggak tiga kali. Kalau mama ada uang makannya tiga kali. Itu juga pakai tahu, tempe kalau enggak telur aja. Makan dagingnya nanti pas Idul Adha," ucapnya di lokasi, Senin (29/7/2019).
Dengan berbekal bumbu giling atau bumbu jadi yang harganya cukup terjangkau, para anak-anak kuli pungut dapat menikmati daging semur dan rendang tiap kali Idul Adha.
Ernawati (12) kuli pungut lainnya juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan sangat menunggu Idul Adha tiap tahunnya untuk menikmati rendang kesukaannya.
• Sudin Sosial Jaktim Jamin Kuli Pungut Cilik di Pasar Induk Kramat Jati Dapat Pendidikan Gratis
"Kalau tiap Idul Adha mama masak rendang. Senang aku kalau bisa makan daging. Soalnya beneran jarang banget makan kayak gituan. Makan ayam aja cuma sebulan sekali. Biasanya dibeliin telur kalau enggak mie doang sama mama," katanya.
Keduanya tak pernah memikirkan hal lain ketika menjelang Idul Adha.
Nikmatnya daging setelah direndang dan disemur seolah menjadi satu-satunya yang mereka dambakan.
Sulitnya keadaan ekonomi keluarg, mengharuskan keduanya menunggu satu tahun lamanya untuk mencicipi nikmati daging yang sudah diolah.
Meskipun begitu, keduanya tetap bersyukur karena masih bisa makan nasi mesikpun dengan lauk pauk yang sederhana dan cenderung dengan menu yang sama.