Dokter Jelaskan Kondisi Kelamin Bayi yang Dibuang di Teluk Gong
"Dia (RK) kalau mau kencing itu guling-guling karena mau keluar itu sakit," kata Darsiwan saat ditemui di kediamannya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Darsiwan (36), ayah kandung bayi laki-laki yang dibuang ibunya di Teluk Gong, membawa sang anak, RK (7 bulan) ke klinik untuk memeriksa saluran kencing anaknya, Selasa (30/7/2019).
Hal itu untuk memastikan kesehatan alat kelamin anaknya yang tiga bulan terakhir mengalami gangguan sehingga membuat sang ibu, NK (35) frustasi hingga membuang RK.
"Dia (RK) kalau mau kencing itu guling-guling karena mau keluar itu sakit," kata Darsiwan saat ditemui di kediamannya.
Darsiwan membawa RK ke klinik Dr. Jefri yang berada di Jalan Kapuk Muara Raya, Penjaringan, Jakarta Utara sepulang kerja sore ini.
Ia didampingi bibi korban saat membawa anaknya ke klinik dengan menggunakan sepeda motor.
• Sederet Fakta Bayi Dibuang di Teluk Gong, Pelaku Ibu Kandung Diduga Frustasi dan Belum Pulang
Darsiwan mengatakan tujuannya ke klinik juga untuk memastikan apakah alat kelamin anaknya perlu disunat.
"Iya ini mau dibawa ke klinik, kemungkinan mau disunat," kata dia.
Sesampainya di klinik, kondisi RK pun diperiksa Dr. Jefri. Menurut dokter, tak ada penyakit tertentu yang dialami sang bayi.
RK pun tak perlu sampai disunat.
Kondisi sebenarnya, menurut Jefri, adalah bahwa alat kelamin bayi berusia sekitar 6 bulan itu kotor karena kurang perawatan.
"Sebenarnya nggak ada penyakit. Murni lubang kelaminnya sempit, sama perawatan kurang jadi kotor," kata Jefri.
Jefri menjelaskan bahwa kulit kelamin RK menutup sebagian besar alat kelaminnya.
Hal itu membuat RK sulit untuk buang air kecil.
Selain itu, cairan sekresi bernama smegma pada alat kelamin RK juga tidak pernah dibersihkan sehingga membuatnya lengket.