Wacana Pemindahan Stasiun Tanah Tinggi Tangerang ke Kawasan Budi Asih
Bila berhasil direlokasi, Wahyudi berharap bisa mengurai kemacetan yang selalu mengular di wilayah tersebut.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintahan Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang berupaya menekan jumlah titik kemacetan di Kota Seribu Industri tersebut.
Stasiun Tanah Tinggi pun dinilai menjadi satu diantara beberapa lokasi di Kota Tangerang yang menjadi biang kemacetan.
Terutama bila memasuki jam padat lalu lintas di pagi dan sore hari ditambah banyaknya ojek online yang mangkal.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, Pemkot Tangerang tengah mengkaji relokasi stasiun Tanah Tinggi ke wilayah Budi Asih.
"Untuk lokasi itu sudah sering dilakukan penertiban minimal 10 kali dalam sebulan terkait parkir sembarangan. Kerja sama antara Dishub dan Polres Metro Tangerang Kota. Tujuannya selain untuk keselamatan pengguna kereta juga untuk keselamatan pengguna jalan lainnya," ungkap Wahyudi melalui sambungan telefon, Selasa (30/7/2019).
Bila berhasil direlokasi, Wahyudi berharap bisa mengurai kemacetan yang selalu mengular di wilayah tersebut.
"Di Stasiun Tanah Tinggi padahal sudah sering ditertibkan tapi masih saja membandel beberapa ojek sama angkot," sambungnya.
• Wali Kota Tangerang Wacanakan Relokasi Stasiun Tanah Tinggi
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah pun sudah mewacanakan relokasi stasiun tersebut sebelumnya karena selalu macet di kawasan Benteng Betawi.
"Jadi saya berharap tim Kemenkum HAM dan tim Pemkot bisa objektif melihat kawasan ini menjadi kawasan besar untuk kepentingan jangka panjang dan jangka menengah Kota Tangerang. Pemerintah kota sih berharap bisa direlokasi," ujar Arief Acara Anugrah Banten Maju di Intermark BSD, Tangerang Selatan, Selasa (23/7/2019) malam.
Menurutnya awal berdirinya Stasiun Tanah Tinggi karena masyarakat menilai jauhnya jarak dari Benteng Betawi ke Stasiun Batu Ceper.
Namun, dalam pembangunan Stasiun Tanah Tinggi tersebut menurut Arief tidak ada koordinasi sama sekali dengan pihak Pemerintahan Kota Tangerang.
Stasiun Tanah Tinggi tersebut memang dibangun di atas tanah milik Kementerian Hukum dan HAM.
"Karena mungkin dia minta izin sama Kemenkum HAM dikasih. Tapi dampaknya ojek online selalu parkir sembarangan dan sebagainya, kita tertibkan. Ini jadi beban daerah, juga mengganggu traffic masyarakat. Mungkin dengan penataan kita akan lebih rapi," kata Arief.