Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Pentolan gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman dihadang saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau.
Tak hanya itu mobil yang ditumpangin Neno Warisman bahkan dilempari botol air mineral oleh ratusan masa yang menghadang di pintu gerbang bandara.
Masa tersebut menolak kehadiran Neno Warisman, dan memaksa wanita itu untuk kembali ke Jakarta.
Neno Warisman diketahui datang ke Pekanbaru untuk menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresden yang akan digelar pada Minggu (26/8/2018).
Menganggapi permasalahan yang menimpa Neno Warisman, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyebut aparat setempat telah ditunggangi.
Mengapa demikian? Mari kita simak.
Pantauan TribunJakarta.com melalui siaran langsung di Facebook, Fahri Hamzah mengemukakan komentarnya soal permasalahan yang menimpa Neno Warisman dari Jeddah, Arab Saudi.
Fahri Hamzah terlihat cenderung menyalahkan aparat kepolisian yang bertugas kala itu, di Pekanbaru.
Ia menilai aparat nampak panik dalam menghadapi gerakan yang dipelopori oleh Neno Warisman.
• Tanggapi Aksi Pengadangan Neno Warisman di Pekanbaru, PSI : Lihat Propaganda Mereka di Tanah Suci
• Sederet Fakta Neno Warisman Dihadang di Pekanbaru: Tertahan 6 Jam di Mobil Hingga Kembali ke Jakarta
TONTON JUGA
Neno Warisman diketahui menggalakan aksi yang menolak Presiden Joko Widodo untuk kembali menjabat di tahun 2019.
"Aparat kita telah nampak panik dari adanya satu gerakan yang digagas oleh ibu Neno Warisman," ucap Fahri Hamzah, pada Minggu (26/8/2018).
Fahri Hamzah menganggap aparat dalam menangani masa #2019GantiPresiden sebagai suatu kegiatan yang ilegal.
Padahal menurut Fahri Hamzah gerakan tersebut adalah opini dari masyarakat sipil.
"Aparatur jika menangani peristiwa gerakan masyakrat sipil untuk menolak kembalinya pertahana sebagai suatu gerakan yang ilegal, padahal itu adalah opini," jelas Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengatakan aparat seharusnya mampu mengubah cara berpikir.
• Reaksi Fadli Zon Usai Ditelpon Neno Warisman yang Dihadang Massa di Bandara Pekanbaru
• Kondisi Memanas, Neno Warisman Lapar dan Haus, Deklarasi #2019GantiPresiden Tetap Jalan
Hal tersebut dilakukan agar aparat tak teru ditunggangi oleh suatu rezim menurut Fahri Hamzah.
"Aparat akan terus menerus ditunganggi rezim yang mana fokusnya agar mereka terpilih kembali," terang Fahri Hamzah.
Di siaran langsung tersebut Fahri Hamzah nampak mengenakan gamis berwarna hitam dengan motif garis-garis.
Ia terlihat berbicara di sebuah ruangan berwarna putih.
Sebuah pintu cokelat menjadi latar belakannya.
Fahri Hamzah mengatakan akan membicarakan permasalahan Neno Warisman dengan Jokowi.
Namun ia ragu Jokowi akan melakukan sebuah tindakkan.
• Kondisi Mencekam, Neno Warisan Mengaku Jemu dan Pegal, Deklarasi #2019GantiPresiden Tetap Jalan
• Fakta Pengadangan Neno Warisman: Pengacara Diamankan Polisi, Curhat Neno dan Massa Tandingan
Pasalnya menurut Fahri Hamzah Jokowi tidak terlihat sebagai sosok yang memimpin bangsa Indonesia.
"Saya ragu saya tidak melihat beliu memimpin bangsa," ucap Fahri Hamzah.
Menurut fahri Hamzah apabila tindakan yang mengkritisi pemerintah selalu dianggap ilegal maka akan menimbulkan bahaya.
Karena Indonesia adalah negara demokrasi yang menjujung tinggi kebebasan berpendapat.
"Pola Riau sangat bahaya bila dibiarkan, Karena Indonesia negara demokrasi kebebasan adalah segala-segalanya," jelas Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga menilai perlakuan yang diterima Neno Warisman di Pekanbaru sunguh keterlaluan.
Pasalnya Neno Warisman adalah seorang wanita yang penuh kedamaian.
• Fakta Pengadangan Neno Warisman: Pengacara Diamankan Polisi, Curhat Neno dan Massa Tandingan
• Diadang Tak Bisa Keluar dari Bandara, Neno Warisman Curhat: Tidak Melanggar, Kenapa Mesti Gini sih
Fahri Hamzah juga menilai Neno Wariswan sebagai seorang penyair yang tidak pernah terlibat dalam perbuatan jahat.
"Itu Neno itu perempuan,perempuan yang penuh kedamaian, dia itu penyair, dia itu sastrawan, dia tidak pernah terlibat dalam kekerasan," ucap Fahri Hamzah.
"Jadi dia tidak punya catatan kejahatan,"
"Cara aparat memperlakukan dia itu begitu tidak wajar," tambahnya.
Diberitakan sebelumnnya setibanya di gerbang Bandara SSK II Pekanbaru, ratusan orang sudah memblokir akses keluar kawasan objek vital tersebut dan menghadang mobil yang ditumpangi Neno Warisman.
Massa membawa spanduk yang berisi tentang penolakan deklarasi#2019GantiPresiden dan pulangkan kembali Neno Warisman.
Petugas kepolisian dan TNI langsung menutup pintu gerbang keluar bandara.
• Fahri Minta Pemerintah Ditetapkan Sebagai Bencana Nasional, Gubernur NTB: Status Tidak Penting
• Mendagri Minta Pemda Kumpulkan Dana untuk Gempa Lombok, Fahri Hamzah Anggap Pemerintah Lepas Tangan
Neno Warisman dan kawan-kawan pun tertahan.
Massa berteriak mengusir Neno Warisman.
Beberapa orang dari massa itu juga terlihat memanjat pagar dan membakar ban di jalan.
Polisi memperketat keamanan.
Massa melakukan pelemparan botol minuman ke arah mobil yang ditumpangi Neno.
Melihat aksi itu petugas mencoba menenangkan massa agar tidak anarkis.
Di dalam mobil, Neno terlihat duduk dengan tenang. Sesekali kaca mobil dibuka dan berdiskusi dengan petugas kepolisian.
Setelah tertahan selama 8 jam, Neno Warisman akhirnya kembali ke Jakarta.