Lion Air JT610 Jatuh

Mantan Menhub Soroti Mekanik di dalam Lion Air PK-LQP: Kalau Malfungsi di Udara Tak Bisa Apa-apa

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengumpulkan sepatu milik korban jatuhnya Lion Air JT610, Rabu (31/10/2018), di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara

Ia menganggap mungkin saja si mekanik yang ikut tengah berada dalam masa pelatihan.

"Kalau dia mau ikut mungkin karena dia training (pelatihan), bisa jadi gitu," terang Jusman Syafii Djamal.

Jusman Syafii Djamal mengatakan kehadiran mekanik juga mungkin bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri pilot bahwa pesawat benar-benar dalam keadaan laik terbang.

"Kehadiran si mekanik itu meningkatkan rasa percaya diri si pilot," kata Jusman Syafii Djamal.

Sepatu bot yang dikenakan Paul Ferdinand Ayorbaba (43) saat menumpang pesawat Lion Air JT610 rute penerbangan Cengkareng - Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) pagi (TribunJakarta/Novian Ardiansyah)

Lokasi Jatuh Pesawat Lion Air Berada di Kawasan Benda Cagar Budaya yang Tenggelam Ratusan Tahun

Roda Hingga Bagian Samping Pesawat Lion Air PK-LQP Kembali Terlihat Lewat ROV

"Kalau percaya dirinya meningkat bahwa pesawat terbang itu benar-benar laik makan sebenarnya itulah kontribusi dari si mekanik yang ikut itu," tambahnya.

Jusman Syafii Djamal kembali menegaskan namun sebenarnya mekanik tak perlu ikut di dalam pesawat.

Pasalnya apabila pesawat mengalami malfungsi saat berada di udara, mekanik yang ikut itu tetap tak bisa berbuat apa-apa.

Malfungsi pesawat tak bisa diselesaikan saat di udara.

"Tidak perlu ikut, tapi kalau mau ikut juga engga apa-apa," kata Jusman Syafii Djamal.

Petugas saat mencari korban dan serpihan pesawat Lion Air JT 610 di kawasan laut Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). Petugas Basarnas dibantu TNI dan Polri melakukan pencarian hingga malam hari. (Tribunnews/JEPRIMA)

KNKT: Verifikasi Black Box Lion Air PK-LQP Dilakukan di Indonesia

Kepala Rumah Sakit Polri Tegaskan Tidak Ada Luka Bakar di Jenazah Korban Lion Air

"Kalau misalkan pesawat terjadi malfungsi. itukan mekanik tidak bisa berbuat apa-apa,"

"kalau terjadi masalah tidak bisa diselesaikan di udara," tambahnya.

Pesawat Lion Air PK-LQP diketahui jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air PK-LQP diketahui bertipe Boeing B737-8 Max terbang dari Bandara Soekarno Hatta Banten pada pukul 06.10 WIB menuju bandar udara Depati Amir di Pangkal Pinang.

Hari Ke-4 Pascakecelakaan Lion Air PK-LQP, RS Polri: Belum Ada Jenazah Teridentifikasi

Tahu Kabar Lion Air PK-LQP Jatuh Lewat Facebook, Tetangga Sebut Korban Tekun Ibadah

Pesawat hilang kontak pagi ini pukul 06.33 WIB, 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir.

Pesawat yang jatuh itu baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018 lalu.

Pesawat dinyatakan laik operasi sebelum dipakai untuk penerbangan komersial.

Maskapai Lion Air diketahui menerima kedatangan armada baru pesawat Boeing 737 MAX 8 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa (4/7/2018).

Berita Terkini