Pertama orang tersebut memiliki catatan kepolisian yang baik.
• Ahok BTP Berubah, Wanda Ponika Bikin Puisi Mantan Terindah Tapi Getir
• TKN Laporkan Media Massa yang Beritakan Ahok Akan Gantikan Maruf Amin Sebagai Wakil Presiden
Kedua orang itu tak pernah terlibat dalam suatu tindakan pidana.
"Untuk jadi wakil presiden itu ada dua syarat di undang-undang sebelum pemilihan," ucap Mahfud MD.
"Satu punya catatan kepolisian yang baik, yang kedua tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan pidana yang diancam dengan hukuman pidana lima tahun atau lebih," tambahnya.
Kedua hal tersebut tak dapat dipenuhi oleh Ahok, sehingga menurut Mahfud MD pria yang baru bebas dari Mako Brimob Kepala Dua itu tak mungkin menggantikan posisi Maruf Amin.
• Pelajari Jakarta, Cawagub Dari PKS Dibekali Buku Ahok oleh Ketua DPRD DKI
• Ahok Dikabarkan Telah Menikah dengan Puput, Adik Bungsu BTP: Maksud & Tujuannya Sebuah Tanda Tanya
"Nahh di sini tidak mungkin Pak Ahok menggantikan," tegas Mahfud MD.
Diwartakan sebelumnya kabar Maruf Amin akan digantikan Ahok ramai setelah pemberitaan di sebuah media massa.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf langsung melaporkan media massa tersebut ke Dewan Pers, Jumat (15/2/2019).
"Kami mengadukan pemberitaan salah satu harian yang di situ menggambarkan sesuatu yang tidak benar dan menyesatkan," ujar Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Maruf, Usman Kansong, di Posko Cemara, Jumat.
• Ahok - Puput Dikabarkan Sudah Menikah, Adik BTP Singgung Kehidupan Salah: Panah Bisa Berbalik Arah
• Reaksi Rocky Gerung Saat Nusron Wahid Bandingkan Kasusnya dengan Ahok BTP
Dalam pemberitaan yang dimaksud, Basuki atau Ahok disebut akan menggantikan posisi Ma'ruf jika pasangan calon nomor urut 01 ini menang pilpres.
Ma'ruf disebut akan diganti karena masalah kesehatan.
Usman menyayangkan kabar bohong ini disebar lewat media mainstream.
Sebab, biasanya kabar bohong seperti ini hanya di media sosial.
• Maruf Amin Dukung Pernyataan JK yang Tolak Ahok Masuk ke Tim Pemenangan
• JK Tolak Ahok Gabung ke Tim Pemenangan Jokowi-Maruf, Sarankan Tak Buru-buru Kembali ke Politik
TKN Jokowi-Ma'ruf sudah melaporkan media tersebut sore ini juga.
Dia berharap Dewan Pers bisa bijak dalam menyikapi media tersebut.
"Karena kami mendapat info bahwa pimpinan media tersebut katanya merasa kecolongan.
Tapi ini sesuatu yang naif bagi kami. Masa pimpinan kecolongan? Berarti tidak mengontrol media yang bersangkutan," katanya.