Becak di Jakarta

Becak Dimobilisasi agar Kondisi Jakarta Tidak Stabil, Ini Tudingan Lengkap Sandiaga Uno

Becak-becak dari daerah dikabarkan telah masuk ke wilayah Ibukota DKI Jakarta.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengendus hal itu.

Warta Kota/Junianto Hamonangan
Sejumlah becak di wilayah Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara didata dan ditempeli stiker, Kamis (25/1/2018) 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPETE - Becak-becak dari daerah dikabarkan telah masuk ke wilayah Ibukota DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengendus hal itu.

Bahkan, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan - Sandiaga Uno telah berkesimpulan ada sebuah upaya mobilisasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai, mobilisasi becak daerah ke Jakarta sebagai "buih-buih politik".

Tujuannya yakni membuat kondisi Jakarta tidak stabil.

Kepada mereka yang memobilisasi, Sandi memberikan peringatan.

Baca: Demonstran: Pak Menteri Kan Laki-laki, Keluar Dong Pak!

"Kami akan sampaikan pesan kepada yang mobilisasi, Jakarta tidak akan diam dan lengah terhadap kegiatan destabilisasi wilayah Ibu Kota," ujar Sandiaga di RPTRA Taman Sawo, Cipete Utara, Minggu (28/1/2018).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan aparatur negara lainnya untuk mengatasi upaya mobilisasi itu.

Sejauh ini, Sandiaga Uno mendapat laporan, banyak penarik becak yang berasal dari Indramayu dibawa ke Jakarta dengan truk.

Dia menilai kedatangan penarik becak itu sudah terorganisasi.

Pemprov DKI Jakarta juga akan tegas kepada penarik becak dari daerah itu.

Baca: Memancing Lima Jam di Pintu Air Manggarai, Bocah GangTuyul Ini Ungkap Hasil Yang Dia Peroleh

Mereka akan diminta untuk kembali.

Namun, mereka yang datang ke Jakarta tidak bisa sembarangan, harus memiliki keahlian dan tahu akan tinggal di mana.

"Untuk yang datang, kami harus pastikan mereka punya skill sesuai dengan sekarang, yaitu new ekonomi, ekonomi baru, digital. Itu yang akan kami kembangkan," kata Sandiaga Uno.

Sejatinya, kebijakan Pemprov DKI Jakarta terkait becak adalah untuk para penarik becak yang saat ini sudah ada di Jakarta.

Selama ini, meski sudah dilarang, becak tetap beroperasi di daerah-daerah permukiman, terutama di Jakarta Utara.

Baca: Ini Lima Fakta Menarik Tentang Jalan Jaksa

Merekalah yang menjadi sasaran kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

"Ini masalah keberpihakan. Kami mau berpihak sama masyarakat yang selama ini belum merasakan kue pertumbuhan ekonomi," kata Sandi.

Supaya penarik becak semakin berdaya, mereka juga akan diberi pelatihan.

Menurut Sandi, pelatihan hanya untuk penarik becak eksisting. Tidak bisa ditambah, apalagi dengan penarik becak dari daerah.

"Teman-teman OK OCE akan merumuskan pelatihannya," kata dia.

Bahkan, Sandi memunculkan wacana untuk mengganti becak dengan sepeda listrik.

Baca: Ini Daftar Benda Aneh yang Ditemukan Petugas Pintu Air Manggarai

Itu sebabnya, penarik becak saat ini akan dilatih mengayuh atau menggowes.

Soalnya, kata Sandi, teknik menggowes sepeda listrik berbeda dengan becak biasanya.

Sandi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak menutup arus urbanisasi.

Pada dasarnya, masyarakat cenderung lebih banyak tinggal di kawasan urban.

Itu terjadi bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh dunia.

Baca: Menjadi Tour Guide Dengan Modal Nekat

Dipulangkan

Seberapa seriuskah rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno hendak melatih tukang becak menjadi trainer pada program OK OCE?

Serius banget. Itulah jawaban Sandiaga Uno saat ditanya tentang rencananya menaikkan kelas tukang becak di Ibukota ini.

Sandiaga Uno berharap, dengan pelatihan itu, citra penarik becak yang banyak disebut pekerjaan tak manusiawi akan semakin baik.

"Mereka bisa diberikan pelatihan, kan banyak yang bilang becak enggak manusiawi, bagaimana caranya mereka bisa dipastikan untuk tidak telantar," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengatakan, saat ini tim OK OCE sedang merumuskan mekanisme pelatihan bagi para penarik becak ini.

Baca: Usai Makan di Pesta Ulang Tahun, 17 Orang Diduga Keracunan

Landasan hukum terkait pengoperasian becak di Jakarta juga sedang disiapkan.

Sandiaga Uno menegaskan, semua langkah yang dilakukan Pemprov DKI untuk penarik becak adalah bentuk keberpihakan.

"Ini masalah keberpihakan. Kami mau berpihak sama masyarakat yang selama ini belum merasakan kue pertumbuhan ekonomi," ujar Sandiaga.

Beberapa waktu lalu, Sandiaga Uno juga pernah menyampaikan hal serupa.

Sandi ingin penarik becak memiliki standar pelayanan.

Rencana itu disampaikan setelah sebelumnya Pemprov DKI Jakarta mengizinkan becak beroperasi di Jakarta, tepatnya di jalan-jalan perkampungan.

Baca: Anies Besok Kunjungan Bersama Dubes, Pegawai Cantik DHL Ini Kontrol Kali Ciliwung

Baca: PKL Seberang Stasiun Tanah Abang Ramai Pengunjung, Pedagang Kios Blok G Kesepian

"Mungkin salah satunya adalah (pelatihan) standar pelayanan, olahraga, bagaimana cara genjot yang bagus," kata Sandi.

Sandi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak menutup arus urbanisasi.

Pada dasarnya, masyarakat cenderung lebih banyak tinggal di kawasan urban. Itu terjadi bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh dunia.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Becak dan Tudingan Adanya Mobilisasi untuk Bikin Jakarta Tak Stabil

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved