Berikut Fakta di Jalan Barito, dari Pasar Burung, Reptil Hingga Kios Buah Tersedia di Sini
Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, sudah terkenal di kalangan pecinta burung
Penulis: Muhammad Zulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, sudah terkenal di kalangan pecinta burung.
Burung yang banyak dijual adalah jenis ocehan.
Diantaranya Murai Batu, Jalak Suren, Lock Bird, Kenari dan masih banyak lagi.
Dimas, pedagang burung Barito, menjelaskan kualitas seekor burung dilihat dari ocehannya.
"Kalau burung ngocehnya nyaring dan bagus, itu semakin mahal," kata Dimas ketika ditemui TribunJakarta.com, Senin (29/1/2018).
Cucak Rowo adalah jenis burung yang paling mahal.
Harganya mencapai Rp 10 juta.
Sedangkan yang paling murah seharga Rp 3 ribu, yaitu burung Pipit.
Selain burung, Pasar Hewan Barito juga terdapat kucing, ular, ayam, hamster, dan hewan peliharaan lainnya.
Pedagang Jalan Barito Sediakan Bermacam Reptil
Pasar Barito yang ada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan terkenal dengan banyaknya pedagang unggas atau burung.
Namun, banyak dari mereka pedagang burung beralih profesi menjadi pedagang hewan peliharaan seperti kucing.
"Banyak juga pedagang yang jual burung, sekarang mereka jual kucing," kata Dimas saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (29/1/2018).
Dimas, pedagang yang telah berdagang 15 tahun di Pasar Barito, menjelaskan saat ini peminat kucing lebih banyak daripada burung.
"Iya kucing kan sekarang kayak lagi tren gitu, pembeli yang kesini juga lebih banyak yang beli kucing," kata Dimas.
Meski demikian, omzet penjualan burung tetap stabil.
Ada Pedagang Sudah 14 Tahun Jualan Reptil
Sri Wanti, pedagang hewan reptil sudah berjualan selama tiga tahun di Pasar Burung Barito, Jakarta Selatan.
Sejak tahun 2004, Sri menjual hewan reptil bersama suaminya di daerah Bintaro, Tangerang Selatan
Pada tahun 2015, Sri memutuskan untuk pindah berjualan di Pasar Burung Barito.
Sebelum berjualan, Sri pernah bekerja di perusahaan expor dan impor hewan reptil.
Pada tahun 1980, Sri menikah dengan rekannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Karena kecintaannya pada hewan reptil, akhirnya Sri memutuskan untuk membuka toko sendiri.
"Suami saya juga mendukung, karena dia juga pecinta hewan reptil," ucap Sri.
Sri membuka kios setiap harinya mulai pukul 12.00 - 18.00 WIB.
Setiap hari, Sri menggunakan angkutan umum untuk pergi ke kiosnya.
Sri menjual hewan reptil diantaranya ular, kadal, dan kura-kura.
Awalnya hewan ini didapatkan dengan cara membeli, lalu kemudian mengembangbiakannya.
Ada Burung Dijual dengan Harga Puluhan Juta
Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, sudah terkenal di kalangan pecinta burung.
Burung yang banyak dijual adalah jenis ocehan.
Diantaranya Murai Batu, Jalak Suren, Lock Bird, Kenari dan masih banyak lagi.
Dimas, pedagang burung Barito, menjelaskan kualitas seekor burung dilihat dari ocehannya.
"Kalau burung ngocehnya nyaring dan bagus, itu semakin mahal," kata Dimas ketika ditemui TribunJakarta.com, Senin (29/1/2018).
Cucak Rowo adalah jenis burung yang paling mahal.
Harganya mencapai Rp 10 juta.
Sedangkan yang paling murah seharga Rp 3 ribu, yaitu burung Pipit.
Selain burung, Pasar Hewan Barito juga terdapat kucing, ular, ayam, hamster, dan hewan peliharaan lainnya.
Anda Juga Dapat Beli Buah di Jalan Barito
Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tidak hanya terkenal sebagai pasar burung.
Di kawasan tersebut juga berkumpul pedagang buah yang letaknya berderetan dengan pasar burung.
Untuk menyambut hari raya Imlek, beberapa pedagang buah Barito juga menyediakan paket parcel.
Pantauan TribunJakarta.com, Selasa (29/1/2018), ada berbagai jenis paket yang ditawarkan oleh pedagang buah tersebut.
Mulai dari parcel isi buah, biskuit hingga keramik tersedia di sana.
Paket-paket parcel tersusun rapi. Terlihat keramik berwarna merah dan emas, paket biskuit dan buah dipajang.
"Lumayan banyak yang beli atau sekedar bertanya. Kami tiap tahun jualan ini," kata Yati, penjual parcel.
Harga yang ditawarkan untuk setiap paketnya sekitar Rp 200.000- Rp 800.000, itu sesuai dengan isinya.
Pembeli masih dapat melakukan tawar menawar dengan penjual, pasalnya harga yang ditetapkan bukan nilai tetap.