Korupsi KTP Elektronik
Sederet Pernyataan Keras SBY Soal Kasus E-KTP, This Is My War hingga Singgung Tingkah Novanto
Mengenakan kemeja berwarna biru muda lengan pendek, ia tampak turun dari mobil Toyota Vellfire hitam, sekira pukul 16.45 WIB.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi melaporkan kuasa hukum Setya Novanto yaitu Firman Wijaya di Bareskrim Mabes Polri, Jl Merdeka Medan Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Mengenakan kemeja berwarna biru muda lengan pendek, ia tampak turun dari mobil Toyota Vellfire hitam, sekira pukul 16.45 WIB.
Dari mobil bernomor polisi F 414 RI itu turun pula sang istri yakni Ani Yudhoyono.
SBY mengungkapkan dirinya selalu dihadapi dengan fitnah yang bertubi-tubi.
Mulai dari pernyataan Antasari Azhar jelang pilkada DKI Jakarta hingga isu keterlibatan dirinya dalam proyek KTP elektronik.
Baca: Bikin Trenyuh! Kisah Korban Selamat Longsor Bandara Soekarno-Hatta, Jalani Puasa sampai WA Terakhir
Presiden RI keenam itu akan melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya yang dinilai telah mengarahkan hal-hal tidak masuk akal kepada Mirwan Amir saat persidangan kasus korupsi KTP Elektronik beberapa waktu lalu.
"Saya akan menempuh jalur hukum dan mengadu kepada Bareskrim Mabes Polri tentang hal ini," kata SBY
Sebelumnya, SBY menggelar jumpa pers mengenai namanya yang disebut dalam persidangan kasus korupsi KTP Elektronik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Tak hanya SBY, nama anak bungsunya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga muncul di persidangan.
Inilah sejumlah pernyataan SBY saat menanggapi penyebutan namanya itu:
SBY Anggap Tingkah Novanto Menggelikan
Tingkah laku terdakwa kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto dianggap menggelikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasalnya, saat persidangan belum dimulai, Novanto sempat menunjukkan isi dari buku catatan berwarna hitam ke media.
Di dalam catatan itu tertulis nama Edhie Baskoro Yudhoyono serta beberapa nama lain yang diduga terlibat dalam kasus korupsi proyek tersebut.