Terpisah 40 Tahun, Pria Tidak Dikenal Ini Antarkan Kakek yang Telantar di Yogya Kembali ke Medan

Arie kaget bahwa sebenarnya Mbah Sajan sudah meninggalkan rumah selama lebih kurang 40 tahun

Editor: Erik Sinaga
(KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)
Arie Gunawan bersama beberapa teman Lowanu Squad 

Sebelum berangkat ke Medan, Arie bersama teman-teman komunitasnya mengurus surat jalan ke kantor polisi. Sebab, Mbah Sajan tidak memiliki kartu identitas atau KTP.

Berpisah 40 tahun

Sesampainya di Bandara Kualanamo, Medan, Arie langsung berkoordinasi dengan polsek setempat. Sebab, dirinya tidak mengetahui daerah Medan.

"Saya kan tidak tahu daerah Medan, ya pokoknya saya langsung ke pos polisi. Kebetulan juga di pesawat bertemu anggota TNI dan membantu menemani saya," tandasnya.

Mendengar cerita Arie, polisi di Medan lantas meminta keduanya istirahat sembari menunggu konfirmasi dari polsek yang dekat dengan alamat rumah Mbah Sajan. Sekitar 30 menit, Arie akhirnya mendapat informasi alamat rumah Mbah Sajan.

Arie kaget bahwa sebenarnya Mbah Sajan sudah meninggalkan rumah selama lebih kurang 40 tahun. Mbah Sajan pergi dari rumah karena ada permasalahan keluarga.

"Saya benar kaget, ceritanya beda dengan saat di Yogya, ternyata sudah 40 tahun pergi dari rumah. Mbah Sajan punya 7 anak, meninggal 1. Anak yang alamatnya diberikan Mbah Sajan tidak mau menerima," katanya.

Arie pun tak lantas patah semangat. Ia justru semakin semangat untuk mencari anak-anak Mbah Sajan lainnya. Arie ingin mempertemukan bapak dan anak yang berpisah selama 40 tahun.

Setelah mencari bersama kepolisian, ternyata Mbah Sajan memiliki anak yang tinggal di Binjai, Sumatera Utara. Anak yang di Binjai inilah yang akhirnya menjemput Mbah Sajan.

"Jam 12 malam dijemput, saat bertemu itu anaknya langsung berlari, berteriak dan memeluk Mbah Sajan. Ya karena sudah sekitar 40 tahun enggak bertemu. Lega sekali, bisa menyatukan keluarga," katanya.

Tak hanya sekali itu pria yang tinggal di Lowanu RT 61/RW 16, Sorosutan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, ini juga pernah membantu seorang ibu bersama anaknya kembali ke rumahnya di Pekanbaru.

Saat itu, ibu muda tersebut sedang berjalan kaki sambil menawarkan gendongan miliknya. Arie yang melihat lalu menghampiri dan bertanya. Ternyata ibu tersebut ditelantarkan oleh suaminya dan menjual gendongan untuk biaya ke Pekanbaru.

Melihat itu, Arie pun terketuk hatinya untuk membantu. Sebab ia tahu uang jual gendongan bayi tidak akan cukup untuk ke Pekanbaru.

"Ya, awalnya pasti takut lihat saya seperti ini. Tapi saya bilang kalau niat saya baik ingin membantu, akhirnya mbak itu percaya," urainya.

Akhirnya Arie dan komunitasnya membelikan pakaian termasuk untuk anaknya tersebut. Setelah itu, mereka dibelikan tiket untuk berangkat ke Pekanbaru.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved